digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Muhammad Iqbal Prawiranegara
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Muhammad Iqbal Prawiranegara
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Muhammad Iqbal Prawiranegara
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Muhammad Iqbal Prawiranegara
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Muhammad Iqbal Prawiranegara
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Muhammad Iqbal Prawiranegara
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Urbanisasi yang cepat di kota-kota di Indonesia menimbulkan dampak buruk pada Indonesia yang tidak mampu ditangani oleh para pemangku kebijakan yang menyebabkan masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Menyadari situasi tersebut, pemerintah meratifikasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menunjukkan komitmen untuk mengutamakan kota keberlanjutan dalam agenda pembuatan kebijakan. Namun, Indonesia tidak memiliki indikator untuk menentukan kinerja dan pencapaiannya. Indikator apa yang cocok untuk Indonesia? Mana yang harus lebih diperhatikan? Untuk menentukan indikator tersebut, diperlukan pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif. Literatur menyediakan data sekunder untuk pengumpulan informasi dan indikator, sedangkan data primernya dengan menimbang-nimbang indikator melalui metode Analytical Hierarchy Process yang mengubah penilaian subjektif setiap orang yang diwawancara menjadi nilai numerik. Studi menyimpulkan bahwa indikator dikelompokkan menjadi tiga rubrik yang relevan: (l) ekonomi, (2) sosial, dan (3) lingkungan. Rubrik terdiri dari beberapa domain, dan di dalam setiap domain terdapat indikator. Terakhir, indikator yang harus lebih diperhatikan adalah indikator-indikator dalam domain kesehatan, pendidikan, perumahan, sanitasi, pengelolaan sampah, kualitas udara, mobilitas, pemerintahan, pekerjaan, dan distribusi kekayaan.