2024_TS_PP_Ghiffari Emir muchamad_29122060_Full Thesis.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Yose Ali Rahman
Sektor pariwisata Indonesia sangat terpukul akibat pandemi COVID-19, dengan
penurunan 56% dalam kontribusinya terhadap PDB (Pendapatan Domestik Bruto)
negara. Namun, sektor ini telah mengalami pemulihan yang signifikan, dengan
kunjungan wisatawan mancanegara meningkat 119,64% pada Juni 2023
dibandingkan tahun sebelumnya. Menanggapi fenomena ini, penyedia layanan
harus menerapkan strategi yang efektif untuk memaksimalkan potensi mereka,
seperti Sistem Manajemen Kinerja (PMS). PT Marjaya Utama Wisata (Marjaya
Trans), sebuah biro perjalanan wisata yang berbasis di Bandung, mengalami
pertumbuhan yang signifikan namun mengalami fluktuasi pendapatan dan sempat
mengalami kerugian pada beberapa tahun. Untuk menghadapi permasalahan
tersebut, perlu dirancangnya sistem manajemen kinerja yang komprehensif.
Penelitian ini bertujuan memberikan usulan sistem manajemen kinerja
menggunakan framework KBPMS. Model yang diusulkan dikembangkan dengan
menggabungkan tinjauan literatur dan pendekatan studi kasus yang diterapkan
pada industri yang sama dari studi sebelumnya. Analisis dilakukan menggunakan
pendekatan kualitatif dan pengambilan keputusan multikriteria menggunakan
pendekatan Analitikal Hirarki Proses (AHP) dari jajaran manajemen di
perusahaan.
Penelitian ini mengusulkan KBPMS dengan 19 indikator kinerja utama (Key
Performance Indicator - KPI) yang diturunkan dari visi, misi, strategi, proses
bisnis, dan diskusi antara peneliti dan pihak perusahaan. Dari setiap aspek pada
KBPMS, terdapat urutan prioritas yang dihasilkan dari metode AHP untuk melihat
indikator mana yang memiliki prioritas tinggi menurut jajaran manajemen
perusahaan. Diharapkan dengan penerapan model sistem manajamen kinerja yang
dirancang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya. Pengembangan
model ini masih dalam tahap yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Evaluasi dan
perbaikan implementasi PMS akan direncanakan secara berjangka.