digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Nur
PUBLIC Dewi Supryati

Untuk mencapai sasaran produksi dan efisiensi konsumsi bahan baku pada tahun 2021, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki strategi yaitu meningkatkan keandalan pabrik. Strategi tersebut ditunjang oleh program kerja pemeliharaan melalui pihak ketiga. Namun program kerja belum terlaksana secara efektif karena hanya 78,62% permintaan pembelian yang berhasil diproses melalui pengadaan jasa dan hanya 78,95% dari penyedia jasa terpililih mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Karena kriteria penyedia jasa pemeliharaan pabrik yang belum standar, Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disusun oleh user atau planner memiliki variansi yang tinggi bahkan untuk pekerjaan yang sama, sehingga sulit diproses secara cepat oleh pelaksana pengadaan dan sulit dimengerti oleh calon penyedia jasa. Setelah memenuhi persyaratan minimum yang terdapat didalam KAK atau Scope of Work (SOW), proses evaluasi untuk menentukan calon penyedia jasa dilakukan hanya berdasarkan kriteria harga, yaitu calon penyedia jasa yang memberikan penawaran terendah. Dengan demikian penyedia jasa yang berhasil menjadi pemenang belum dapat memberikan kinerja best value for money yang merupakan trade off dari aspek teknis dan aspek harga. Penelitian berfokus kepada pengembangan multikriteria yang digunakan untuk menyeleksi penyedia jasa pabrik dan terdekomposisi secara berturut turut menjadi dimensi, elemen dan indikator. Pengembangan model dilakukan dengan adaptasi dan memodifikasi model eksisting, penelitian terkait dan benchmark ke induk perusahaan. Usulan indikator yang telah dikembangkan, disaring melalui penilaian tingkat kepentingan dengan skala Likert oleh 107 orang personil yang terlibat dalam proses pengadaan. Selain elemen dan indikator yang termasuk dalam dimensi administrasi dilakukan penentuan bobot dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan melibatkan penilaian berpasangan oleh 26 orang tenaga ahli di lingkungan perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah kriteria penyedia jasa pemeliharaan pabrik yang terdiri dari 3 dimensi, 13 elemen dan 58 indikator. Penilaian dimensi administrasi dilakukan melalui sistem gugur sedangkan penilaian dimensi teknis dan dimensi finansial dilakukan melalui sistem nilai dengan parameter yang telah dikembangkan agar penilaian dapat dilakukan secara terukur dan obyektif. Bobot dimensi teknis (67,41%) dan dimensi finansial sebesar (32,59%). Tiga elemen dengan bobot global terbesar untuk dimensi teknis dan dimensi finansial adalah elemen sumber daya manusia (21%), elemen komposisi biaya pemeliharaan (20%) dan elemen peralatan (14%). Hasil uji coba instrumen penilaian yang dilakukan melalui lima skenario membuktikan bahwa kriteria dan parameter penilaian yang telah dikembangkan dapat digunakan untuk mendapatkan pemenang sesuai dengan prinsip the best value for money.