Dislipidemia merupakan penyakit tidak bergejala (asimtomatik) yang ditandai dengan peningkatan
atau penurunan kadar fraksi lipid dalam plasma. Selain mengatur gaya hidup, pasien dislipidemia
harus mengonsumsi obat dengan tepat sesuai instruksi. Kepatuhan minum obat antidislipidemia
menjadi parameter penilaian awal keberhasilan pengobatan dislipidemia. Pengobatan
dislipidemia menjadi prioritas dalam pencegahan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat antidislipidemia dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya pada pasien dislipidemia di Puskesmas Dago dan Puskesmas Ibrahim
Adjie Kota Bandung. Penelitian yang dilakukan merupakan studi observasional secara konkuren
dengan desain potong lintang (cross-sectional) terhadap 50 pasien selama bulan Maret - April
2021. Data diperoleh melalui wawancara langsung dan pengisian kuesioner. Kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner yang diadaptasi dari Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8)
dan kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat antidislipidemia yang
telah disusun dan diuji peneliti melalui uji validitas dan reliabilitas. Analisis univariat digunakan
untuk menentukan distribusi frekuensi dan persentase data dan analisis bivariat digunakan untuk
menentukan faktor-faktor yang secara statistik berhubungan signifikan dengan kepatuhan minum
obat antidislipidemia. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan minum obat antidislipidemia
pasien: 50% patuh dan 50% tidak patuh. Dari data, diperoleh hubungan signifikan antara status
tinggal bersama pasangan (p=0,031, OR 95% CI=4,125) dan hubungan dengan tenaga kesehatan
(p=0,048, OR 95% CI=0,316) dengan kepatuhan minum obat. Angka ketidakpatuhan yang tinggi
masih menjadi permasalahan sehingga perlu dilakukan upaya komprehensif oleh pemberi layanan
kesehatan untuk membantu menangani masalah tersebut