digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dislipidemia merupakan penyakit tidak bergejala (asimtomatik) yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan kadar fraksi lipid dalam plasma. Selain mengatur gaya hidup, pasien dislipidemia harus mengonsumsi obat dengan tepat sesuai instruksi. Kepatuhan minum obat antidislipidemia menjadi parameter penilaian awal keberhasilan pengobatan dislipidemia. Pengobatan dislipidemia menjadi prioritas dalam pencegahan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat antidislipidemia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada pasien dislipidemia di Puskesmas Dago dan Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung. Penelitian yang dilakukan merupakan studi observasional secara konkuren dengan desain potong lintang (cross-sectional) terhadap 50 pasien selama bulan Maret - April 2021. Data diperoleh melalui wawancara langsung dan pengisian kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang diadaptasi dari Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat antidislipidemia yang telah disusun dan diuji peneliti melalui uji validitas dan reliabilitas. Analisis univariat digunakan untuk menentukan distribusi frekuensi dan persentase data dan analisis bivariat digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang secara statistik berhubungan signifikan dengan kepatuhan minum obat antidislipidemia. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan minum obat antidislipidemia pasien: 50% patuh dan 50% tidak patuh. Dari data, diperoleh hubungan signifikan antara status tinggal bersama pasangan (p=0,031, OR 95% CI=4,125) dan hubungan dengan tenaga kesehatan (p=0,048, OR 95% CI=0,316) dengan kepatuhan minum obat. Angka ketidakpatuhan yang tinggi masih menjadi permasalahan sehingga perlu dilakukan upaya komprehensif oleh pemberi layanan kesehatan untuk membantu menangani masalah tersebut