digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kepatuhan dalam pengobatan diakui sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. Seiring berkembangnya teknologi digital, aplikasi mobile health (mHealth) dinilai sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepatuhan minum obat. Hingga saat ini sudah banyak aplikasi kesehatan yang terus dikembangkan. Namun, penggunaan serta pengaruhnya dalam masyarakat belum teridentifikasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat penggunaan dan kebermanfaatan aplikasi mHealth terhadap kepatuhan minum obat masyarakat Kota Bandung dan menganalisis hubungan korelasi antara faktor sosiodemografi dan faktor terkait pengobatan terhadap tingkat penggunaan mHealth dan tingkat kepatuhan minum obat masyarakat Kota Bandung. Penelitian dilakukan dengan metode observasional potong lintang dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan dari Januari hingga Juni 2024 dengan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat di 30 kecamatan Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas masyarakat Kota Bandung (70%, n=335) menggunakan media mHealth dengan berbagai tujuan seperti kuratif, preventif, dan edukatif. Sebagian besar masyarakat Kota Bandung yang tidak menggunakan mHealth beralasan belum sempat mencoba mHealth secara langsung, tetapi sebagian besar dari mereka (67,36%, n=95) tertarik untuk menggunakan mHealth di masa yang akan datang. Lebih dari setengah masyarakat yang menggunakan mHealth (52,84%, n=177) berpandangan bahwa mHealth memberikan manfaat tinggi. Meskipun lemah, terdapat pengaruh yang signifikan (p < 0,05) antara faktor pendapatan rata-rata per bulan dan jumlah obat terhadap tingkat penggunaan mHealth serta antara faktor usia; pendapatan rata-rata per bulan; dan variasi waktu minum obat terhadap kepatuhan minum obat. Selain itu, tingkat penggunaan mHealth dan kebermanfaatan yang dirasakan pengguna berpengaruh kuat terhadap kepatuhan minum obat (p < 0,05).