COVER Winny Marshelly
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Winny Marshelly
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Winny Marshelly
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Winny Marshelly
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Winny Marshelly
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Winny Marshelly
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Belakangan ini, penggunaan antibakteri sintetik cukup mengkhawatirkan karena munculnya resistensi
antibakteri sebagai masalah kesehatan global. Di samping itu, penggunaan antioksidan sintetik dalam
jangka panjang juga diketahui berbahaya terhadap kesehatan. Hal ini mendorong banyak peneliti untuk
mencari sumber antibakteri dan antioksidan baru yang berasal dari bahan alam, khususnya yang berasal
dari minyak atsiri. Minyak nilam merupakan minyak atsiri yang diperoleh dari tumbuhan nilam
(Pogostemon cablin Benth.) dan diketahui memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan. Namun,
penggunaan minyak nilam secara langsung masih kurang baik karena ketidakstabilan dan sifat volatilnya.
Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh formulasi dalam nanostructured lipid carrier
(NLC) terhadap stabilitas, aktivitas antibakteri dan antioksidan serta rancangan formulasi NLC minyak
nilam. Pencarian pustaka dilakukan dengan menggunakan mesin pencari dan database elektronik berupa
Google Scholar dan PubMed yang kemudian data yang diperoleh diekstraksi dan dianalisis sesuai tujuan.
Minyak nilam memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan karena kandungan patchouli alkohol yang
tinggi. Pada penelitian sebelumnya, enkapsulasi minyak atsiri dalam NLC terbukti dapat meningkatkan
stabilitas, aktivitas antibakteri dan antioksidan minyak atsiri. Atas pertimbangan terhadap masalah
volatilitas minyak atsiri, metode yang sesuai untuk pembuatan NLC minyak atsiri adalah emulsifikasiultrasonikasi. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan kombinasi surfaktan dapat
meningkatkan stabilitas NLC. Berdasarkan tinjauan pustaka, dibuat rancangan formulasi NLC minyak nilam
dengan gliseril monostearat, cocoa butter, atau setil palmitat sebagai lipid padat, minyak kelapa murni
atau minyak zaitun sebagai lipid cair, tween dan lesitin sebagai surfaktan. Berdasarkan hasil analisis
keamanan komponen, formulasi yang dirancang tidak menyebabkan iritasi dan aman untuk penggunaan
secara topikal. Formulasi NLC yang optimal dapat diaplikasikan untuk mengatasi ketidakstabilan dan
volatilitas minyak nilam sehingga meningkatkan potensinya sebagai senyawa antibakteri dan antioksidan
dari bahan alam yang lebih baik.
Perpustakaan Digital ITB