digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan bahan bakar yang umum digunakan masyarakat. Pada tahun 2020, jumlah kebutuhan LPG di Indonesia mencapai 8,1 juta ton per tahun, namun 50% dari pasokan LPG domestik berasal dari impor. Pemerintah melalui RUEN 2017 merencanakan substitusi parsial LPG dengan DME untuk mengurangi impor LPG. Dimetil eter (DME) merupakan bahan bakar dengan kompresi pembakaran berefisiensi tinggi dan paling bersih karena sifat autoignition-nya. DME merupakan eter alifatik yang paling sederhana dan lebih aman dengan karakteristik jauh dari toksik, karsinogenik, teratogenik, senyawa mutagenik, dan korektif. DME-dapat dibuat melalui dua jenis proses, yaitu proses langsung (satu tahap) dari gas sintesis dan proses tidak langsung (dua tahap) melalui sintesis metanol dan dehidrasi metanol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas tiga jenis katalis, yaitu ?-Al2O3, 2%P/?-Al2O3, dan 3%Cu/?-Al2O3 dalam reaksi dehidrasi metanol menjadi DME melalui evaluasi kondisi operasi reaksi pada rentang temperatur 260-300°C dan rentang GHSV 2000-2800 h-1 berdasarkan parameter hasil konversi metanol, selektivitas DME, dan perolehan DME. Massa katalis yang digunakan pada setiap tempuhan dijaga konstan sebanyak 2 gram pada tubular fixed-bed reactor. Umpan yang digunakan adalah metanol PA dalam ultra high purity N2. Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh katalis ????-Al2O3 merupakan katalis terbaik dengan perolehan DME tertinggi jika dibandingkan dengan dua katalis lainnya, yaitu sebesar 54,21%. Selain itu, nilai GHSV (sebagai representasi laju metanol) terbaik yang diperoleh adalah sebesar 2620 jam-1 dengan temperatur 280°C karena memiliki perolehan DME yang paling tinggi dibandingkan dengan variasi GHSV lainnya, yaitu sebesar 81,94% untuk konversi metanol, 66,46% untuk selektivitas DME, dan 54,48% untuk perolehan DME.