digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Santi Elvira
PUBLIC Open In Flipbook Irwan Sofiyan

Salah satu faktor pembatas dari sistem produksi peternakan berbasis ruminansia adalah ketersediaan pakan hijauan. Pada peternakan skala kecil yang tidak memiliki lahan produksi hijauan (fodder) kondisi ini dapat meningkatkan biaya produksi terutama saat musim kering dimana fodder harus diambil dari daerah lain dan dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas ternak bila kebutuhan fodder tidak dapat dipenuhi. Alternatif solusi untuk mengatasi ini adalah melalui proses produksi fodder yang digantikan dengan kecambah dari tanaman rumput-rumputan. Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah tanaman jagung (Zea mays). Dalam produksi fodder ini, salah satu faktor yang dapat dikendalikan adalah pemupukan, baik dalam hal jenis maupun jumlah. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis paling optimal bagi aplikasi vermikompos pada produksi fodder jagung. Penelitian ini dilakukan di Bukittinggi, Sumatera Barat sejak Oktober sampai Januari 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 pengulangan yaitu P1 = 25 gram vermikompos/nampan (4 ton/ha), P2 = 100 gram vermikompos/nampan (15 ton/ha), P3 = 175 gram vermikompos (26 ton/ha), P4 = 2 gram NPK (300 kg/ha) dan P5 = tanah. Perbedaan pada setiap perlakuan dideteksi menggunakan uji statistic Two-Way Anova pada taraf kepercayaan 95% (P<0,05) dengan uji lanjutan Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh perlakuan pemupukan memberikan efek positif terhadap pertumbuhan yang signifikan bila dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemupukan (P5). Perlakuan P2 menghasilkan tinggi tanaman (25,20 ± 1,94 cm), bobot basah (1,64 ± 0,15 gram), bobot kering (0,182 ± 0,03 gram) dan biomassa panen (364,9 gram/nampan) yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya, sedangkan perlakuan P4 menghasilkan fodder dengan kadar air (90,41 ± 1,47 %) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok lain. Hasil uji proksimat menunjukkan bahwa seluruh komponen nutrisi pada fodder (terutama pada perlakuan P2) telah memenuhi SNI 3148-2:2017 kecuali kadar protein kasar. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa dosis terbaik untuk aplikasi vermikompos pada produksi fodder jagung adalah 100 gram/644,5 cm2 setara dengan 15 ton/ha.