Banyak organisasi di seluruh dunia menghadapi ketidaksesuaian dalam mencapai
keselarasan antara bisnis dan TI. Efek positif dari keselarasan pada kesuksesan
perusahaan secara keseluruhan telah difokuskan pada penelitian sebelumnya. Di
sisi lain, ketidaksesuaian dalam penerapan Balanced Scorecard sebagian besar
belum tereksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap ketidaksesuaian bisnis dan
TI. Metodologi studi kasus dilakukan di dua perusahaan telekomunikasi milik
negara di Indonesia. Pemilihan industri telekomunikasi sebagai studi kasus karena
sifatnya yang erat kaitannya dengan perkembangan dan penerapan teknologi. Lima
wawancara semi terstruktur, catatan lapangan dan catatan bisnis digunakan untuk
menghasilkan data yang telah dianalisis secara tematik dan dilanjutkan dengan
analisis lintas kasus untuk membandingkan hasil analisis tematik dari masingmasing
perusahaan. Penelitian ini menghasilkan 12 faktor misalignment antara
bisnis dan IT yang dapat berkontribusi pada alignment dalam pencapaian
implementasi balanced scorecard. Temuan utama menunjukkan bahwa faktor
manusia, arsitektur perusahaan, dan faktor implementasi proyek TI dapat menjadi
tiga tema sumber utama yang berpotensi berkontribusi pada ketidaksesuaian.
Temuan ini memungkinkan para peneliti untuk merancang kerangka kerja tentang
bagaimana ketidaksesuaian dapat diminimalkan untuk menyelaraskan bisnis dan TI
dengan lebih baik. Temuan ini juga berguna dalam praktik bagi perusahaan yang
ingin mencapai keselarasan TI-bisnis dengan berfokus pada faktor manusia, faktor
arsitektur perusahaan, dan faktor implementasi proyek TI.