Pasar nikel global diprediksi mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun 2021 hingga
2028, mencapai nilai estimasi sebesar $59,14 miliar. Indonesia, khususnya di Sulawesi,
memiliki cadangan nikel tertinggi di dunia, dengan kontribusi yang signifikan pada produksi
nikel global. PT. Terratrust Harmony Nickel, sebuah perusahaan dalam Harmony Group,
aktif terlibat dalam pertambangan nikel di Sulawesi Tenggara. Meskipun memiliki
dukungan keuangan yang kuat dan pengalaman di industri, sistem manajemen kinerja belum
diimplementasikan dengan sempurna. Perusahaan masih menghadapi tantangan dalam
memantau kinerja secara keseluruhan, memengaruhi pengambilan keputusan manajerial,
dan telah menyebabkan krisis tak terduga yang berujung pada penundaan pengiriman bijih
nikel pertama perusahaan. Untuk bertahan dalam industri pertambangan nikel yang sangat
kompetitif, Perushaan ini berusaha untuk meningkatkan sistem manajemen kinerjanya.
Sistem manajemen kinerja yang ada sudah dilengkapi dengan indikator kinerja utama (KPI)
yang diformulasikan berdasarkan kerangka kerja balanced scorecard, dengan demikian
digunakan sebagai titik awal untuk proyek perbaikan sistem manajemen kinerja. Proyek atau
penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan metode campuran, menggabungkan
teknik kualitatif dan kuantitatif dengan memanfaatkan sumber data primer dan sekunder.
Data primer, yang dikumpulkan melalui wawancara kelompok diproses, melalui pengolahan
kualitatif dengan pengkodean. Sedangkan data kuantitatif dikumpulkan melalui kuisioner.
Data sekunder diperoleh dari sistem manajemen kinerja Perusahaan yang sudah ada dan
tinjauan literatur. Data yang telah diolah, dipandu oleh berbagai metode dan kerangka kerja,
dianalisis untuk merumuskan solusi bisnis. Proyek dimulai dengan mengidentifikasi
kekurangan dalam sistem manajemen kinerjanya dengan menggunakan empat fondasi dan
lima aturan dalam merancang sistem manajemen kinerja yang efektif, serta akar penyebab
masalah bisnis diidentifikasi melalui analisis sebab-akibat menggunakan Current Realty
Tree. Dasbor kinerja, khususnya dashboard strategis, dipilih sebagai solusi karena manfaat
yang ditawarkan sesuai dengan kekurangan dan akar malasah yang diidentifikasi pada
sistem manajamen kinerja, Dasbor kinerja dipilih juga dengan mempertimbangkan tingkat
kesiapan perusahaan. Formulasi metrik dashboard, berakar pada tujuan tingkat korporat,
strategi unit bisnis, dan balanced scorecard perspectives. Persyaratan teknis ditetapkan
untuk melengkapi aspek pemrosesan data dan antarmuka pengguna dari dashboard kinerja.
Inisiatif untuk menjamin kualitas data juga diimplementasikan pada sumber data di seluruh
perusahaan yang menyuplai dashboard. Dengan mempertimbangkan keterbatasan
aksesibilitas data, proses implementasi dasbor kinerja berlangsung secara iteratif selama
enam bulan dengan memanfaatkan metodologi scrum, sehingga pada akhirnya
menyelesaikan akar penyebab dan secara signifikan meningkatkan sistem manajemen
kinerja di dalam perusahaan