digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TS PP SOFI SOLIHAH 1.pdf)u
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Pergeseran makna sosial melalui desain Siger Sunda merupakan fenomena yang tidak terlihat namun terasa keberadaannya dalam aktivitas tata rias pengantin adat Sunda. Makna tersebut nampak pada nilai eksistensi. Secara objek, nilai eksistensi tersebut bergeser dari pemakai di kalangan bangsawan Sunda menjadi digunakan oleh masyarakat Sunda biasa. Sebagai wujud dari pergeseran tersebut sejak tahun 1970an, desain Siger Sunda mengalami dinamisasi bentuk hingga 2010an. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Adapun pendekatan analisis wacana digunakan untuk membedah bentuk-bentuk simbolik pada sebuah objek. Analisis wacana menggali objek dengan cara melakukan analisis pada tindakan yang mendasari pola perilaku manusia dalam komunikasi lisan maupun tertulis. Secara kualitatif, dalam analisis wacana terdapat cara mengombinasikan setiap interaksi melalui berbagai simbol. Interaksi tersebut bertujuan menampilkan identitas sosial yang berlaku pada sebuah kelompok masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pergeseran tatanan sosial dalam kehidupan bangsawan Sunda yang nampak pada desain Siger Sunda. Hasil penelitian ini menunjukan Siger Sunda awalnya muncul sebagai simbol status sosial tertinggi di tengah masyarakat Sunda. Kemudian, memasuki masa kontemporer kedudukan bangsawan bergeser. Hal tersebut berpengaruh pula terhadap pemakaian Siger Sunda yang mengalami standardisasi. Standar tersebut dapat dianalisis dari segi bahan yang digunakan, berat, bentuk, dan ornamen. Standardisasi tersebut muncul berdasarkan kesepakatan antara perias individu, organisasi profesi perias pengantin Sunda, dan pemerintah Orde Baru