2021 TS PP WIDYANINGRUM AMA'RUFITA 1.pdf
]
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos 2021 TS PP WIDYANINGRUM AMA'RUFITA 2.pdf
]
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos 2021 TS PP WIDYANINGRUM AMA'RUFITA 3.pdf
]
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos 2021 TS PP WIDYANINGRUM AMA'RUFITA 4.pdf
]
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos
Terjadi transformasi yang masif dari jenis pemasaran konvensional ke pemasaran
digital. Pemasaran digital terkait erat dengan penggunaan tampilan produk dan atau
jasa yang dipromosikan secara visual dengan pengharapan adanya hasil timbal balik
yang diperoleh dari target konsumen. Instagram merupakan salah satu media sosial
yang saat ini berperan sebagai wadah pemasaran digital untuk ruang yang bersifat
komersil, termasuk destinasi kuliner. Destinasi kuliner yang sedang berkembang
pesat saat ini menghadirkan beragam variasi untuk menjadi pilihan bagi para calon
konsumen dalam mengunjungi destinasi sesuai selera. Seiring dengan varian tata
ruang yang sangat beragam, pihak pengelola bisnis harus mampu mengenal
pengalaman dan preferensi calon konsumennya demi memenuhi ekspektasi mereka
dengan tepat. Oleh karena itu, pihak pengelola bisnis harus mengetahui pandangan
dari perspektif calon konsumen terhadap tampilan visual ruang kuliner komersial.
Namun, mengingat manusia memiliki karakter yang unik, pandangan yang berbeda,
dan persepsi subjektif yang bervariasi, maka menelusuri dan memahami
pengalaman dan preferensi calon konsumen terhadap tampilan visual ruang akan
melewati tahapan yang panjang. Dalam suatu ruang, bentuk visual, kualitas cahaya,
dimensi, dan skala bergantung sepenuhnya pada batas-batas yang telah ditentukan
oleh elemen bentuk fisik. Dari elemen fisik yang terlihat pada tampilan visual,
terjadilah proses interaksi psikologis antara stimulan dan manusia sebagai subjek
yang melihat. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan pendekatan
kuantitatif yang diteruskan dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif
dilakukan dengan melakukan survey melalui kuisioner daring bersifat teks dan
skala. Kemudian pendekatan kualitatif dengan wawancara dan studi literatur untuk
memahami pemetaan rangka pemikiran hal terkait. Berdasarkan kondisi tersebut,
maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara sistematis tentang
bagaimana keterkaitan antara fenomena Instagramable dengan proses perancangan
berdasarkan pengalaman (experience-based design) untuk ruang kuliner komersial.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam eksplorasi potensi tampilan
visual sebagai media pemasaran untuk ruang kuliner komersial.