digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Beberapa tahun terakhir, MFC memberikan daya tarik bagi peneliti karena dapat menghasilkan listrik dengan memanfaatkan limbah. Untuk meningkatkan kinerja MFC, banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Untuk melakukan observasi pada tiap variasi dari banyaknya faktor dalam suatu penelitian akan memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Oleh karena itu, model matematis menawarkan peluang bagi peneliti untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengaruh faktor terhadap kinerja MFC. Melalui model matematis, pengaruh faktor-faktor terhadap kinerja MFC dapat dipahami dengan waktu dan biaya yang rendah. Pada penelitian ini terdapat tiga tahapan utama dalam pembuatan model, yaitu studi pustaka, penentuan model, dan simulasi. Pemodelan MFC dua ruang tanpa aliran menggunakan model matematis yang dimodifikasi dari beberapa model yang sudah ada, yaitu model matematis yang disarankan oleh Zeng dkk (2010) dan Oliveira dkk (2018). Model ini digunakan untuk melakukan simulasi pengaruh dari konsentrasi asetat sebagai substrat pada ruang anode dan jenis mikroba terhadap daya maksimum yang dihasilkan MFC. Hasil dari pemodelan menunjukkan efek dari kerugian ohmic seperti pada hasil Suryaga (2017). Namun, model hanya menunjukkan 16.13% kerugian ohmic dibandingkan hasil percobaan. Untuk performa MFC yang optimal, mikoorganisme dengan nilai perolehan dan laju pertumbuhan maksimum yang tinggi serta konstanta kematian yang rendah. Dengan peningkatan 20% terhadap masing-masing variabel memberi perubahan nilai tegangan sebesar +25,7%; +25,07%; dan -25,07%. Nilai asetat yang optimal sebagai substrat adalah 10 mM. Peningkatan nilai asetat diatas 10 mM hanya memberi peningkatan dibawah 1% pada densitas daya maksmum.