Udara merupakan komponen lingkungan hidup yang memiliki peran sangat penting karena manusia menghirup udara sekitar 14 m3 setiap harinya. Mikroorganisme dapat tersebar di udara dan berpotensi menyebabkan infeksi saluran pernafasan ketika terhirup. Mikroorganisme patogen udara banyak ditemukan di fasilitas kesehatan yang umumnya menyebabkan infeksi nosokomial. Pengobatan penyakit infeksi menggunakan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan jumlah bakteri resisten antibiotik. Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat merupakan fasilitas kesehatan yang menjadi laboratorium rujukan untuk pengujian sampel COVID-19 dan pengujian sampel dari berbagai lingkungan, sehingga akumulasi bakteri resisten antibiotik yang terbawa pada bioaerosol perlu dievaluasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui (1) keberadaan bakteri resisten antibiotik (2) potensi resistensi dan minimum inhibitory concentration (MIC) dari bakteri resisten antibiotik. Pengambilan sampel dilakukan di lingkungan luar Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat pada pagi (08.00-12.00) dan malam hari (20.00-00.00). Uji resistensi antibiotik dilakukan dengan metode microdilution broth terhadap 4 jenis antibiotik yaitu, ampisillin, amoksisilin, kloramfenikol, dan ciprofloksasin dengan variasi konsentrasi (64; 32; 16; 8; 4; 2; 1; 0,5; 0,25; 0,125 ?g/ml). Terdapat 9 koloni dari hasil purifikasi yang telah diidentifikasi melalui uji MALDI-TOF. Hasil uji resistensi antibiotik menunjukkan bahwa terdapat dua bakteri yang resisten terhadap ampisillin yaitu, Bacillus clausii strain 01 dan Klebsiella pneumonia dengan MIC secara berurutan 32 ?g/ml dan 64 ?g/ml. Sedangkan, terdapat 3 bakteri yang resisten terhadap amoksisilin yaitu, Bacillus clausii strain 01, Klebsiella pneumonia, dan Bacillus cereus strain 01 dengan MIC secara berurutan, 32 ?g/ml, 64 ?g/ml, dan 32 ?g/ml. Pada antibiotik ciprofloksasin dan kloramfenikol tidak ditemukan bakteri yang resisten. Bakteri resisten yang ditemukan tidak tergolong ke Multi Drug Resistant Bacteria. Terdapat dua strain bakteri yang dapat berperan sebagai bakteri patogen oportunis yaitu, Bacillus cereus 01 dan Klebsiella pneumoniae yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. Keberadaan bakteri resisten antibiotik perlu diwaspadai dan dievaluasi secara berkala guna memaksimalkan pengobatan dengan agen therapeautic.
Perpustakaan Digital ITB