digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sarah Rahmadanty Nasution
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan


Patahan secara geologi adalah bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif satu blok terhadap blok batuan lainnya, patahan dapat dicari menggunakan informasi parameter bawah permukaan, patahan perlu diketahui untuk melakukan upaya mitigasi agar mengurangi risiko korban dari gempa bumi atau bencana. Survey geofisika digunakan untuk memperoleh informasi parameter bawah permukaan. Metode magnetotellurik merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika yang memanfaatkan medan elektromagnetik alam. Metode magnetotellurik adalah salah satu jenis metode geofisika yang menggunakan konsep elektromagnetik yaitu persamaan Maxwell. Pada metode elektromagnetik, terdapat beberapa jenis inversi non-linier, salah satunya adalah inversi non-linier dengan pendekatan linier teredam. Prinsip inversi non-linier dengan pendekatan linier teredam adalah dengan mencari nilai misfit minimum secara iteratif untuk memperoleh model terbaik. Pada penelitian ini, akan dicari patahan pada daerah "X" dengan beberapa proses yaitu dengan melalukan validasi program dengan menentukan data sintetik dari parameter model melalui proses pemodelan ke depan metode magnetotellurik 1 dimensi, kemudian data sintetik tersebut di inversi menggunakan inversi non-linier dengan pendekatan linier teredam yang akan menghasilkan model bawah tanah hasil inversi dan proses pemodelan ke depan yang akan menghasilkan data kalkulasi hasil inversi. Selanjutnya, data kalkulasi hasil inversi dibandingkan dengan data sintetik dan model bawah tanah hasil inversi dibandingkan dengan model uji. Validasi program inversi berhasil dilakukan karena perbandingan data dan model sudah fit. Kemudian, program dipakai pada data lapangan "X" untuk dilakukan inversi 1 dimensi dan menghasilkan model bawah tanah 1 dimensi yang kemudian didapat informasi resistivitas bawah permukaan. Profil model resistivitas 1 dimensi dibuat untuk menunjukkan nilai resistivitas terhadap kedalaman pada setiap titik lokasi pengukuran dan digunakan untuk menginterpretasi bawah tanah serta dapat mencari patahan pada daerah pengukuran "X". Didapat patahan pada daerah pengukuran "X" dengan adanya perubahan resistivitas yang signifikan dari satu titik sounding ke titik sounding lainnya.