Seiring berkembangnya zaman pembangunan terus dilakukan terutama di bidang
infrastruktur jalan tol. Pembangunan jalan tol ini memiliki dampak yang besar juga
terhadap kota lecil yang dilewati. Kota di pantura telah merasakan dampak dari
pembangunan jalan tol Jakarta menuju Surabaya. Kota transit seperti Klaten juga
akan terlewati oleh pembangunan tol Yogyakarta–Kartasura, yang akan berdampak
bagi ekonomi kota. Maka dari itu, Kota Klaten harus memiliki daya tarik baru yang
menarik orang datang agar dapat bertahan dari dampak yang ditimbulkan oleh jalan
tol.
Pabrik Gula Gondang Baru yang terletak tepat di Jl. Raya Yogyakarta–Solo
merupakan kawasan industri yang sudah terdaftar dalam bangunan cagar budaya di
Indonesia. Saat ini pabrik gula ini dimiliki oleh PTPN IX dan mengalami kesulitan
produksi sehingga pada tahun 2016 pabrik harus berhenti produksi dan bangunan
tidak digunakan lagi. Bangunan pabrik gula ini berpotensi menjadi daya tarik baru
untuk Kota Klaten dan bertahan dari dampak pembangunan jalan tol YogyakartaKartasura. Disamping itu, warisan industri di Indonesia masih sedikit yang
dikembangkan dan dimanfaatkan menjadi fungsi baru.
Dengan latar belakang tersebut, tesis ini bertujuan mempelajari prinsip perancangan
bangunan baru di kawasan cagar budaya melalui berbagai studi yang disimulasikan
ke dalam perancangan. Studi yang dilakukan adalah terkait peran bangunan baru
terhadap kawasan, bentuk-bentuk adaptasi bangunan lama, dan kecenderungan
fungsi baru pada bangunan lama. Kemudian dipadukan dengan analisis terkait
kawasan dan kajian eksisting dalam menentukan signifikansi budaya kawasan.
Perancangan yang dihasilkan berupa beberapa bentuk adaptasi bangunan lama.
Perancangan tersebut dinilai baik apabila sikap bangunan baru dapat memberikan
karakter berbeda tanpa menghilangkan konteks dan signifikansi kawasan
bersejarah.