BAB 1 Rahmad Aji Rahadian
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rahmad Aji Rahadian
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rahmad Aji Rahadian
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rahmad Aji Rahadian
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rahmad Aji Rahadian
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Nusa Tenggara Timur memiliki 60% dari sumber daya mangan Indonesia.
Kualitas bijih mangan dari Nusa Tenggara Timur dikenal di dunia sebagai
bijih mangan kualitas premium karena memiliki kadar mangan yang tinggi
dan kadar fosfor dan besi yang rendah. Hingga saat ini, Nusa Tenggara Timur
belum memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) mangan. Hal
tersebut merupakan peluang untuk membangun smelter siliko-mangan.
Pembangunan smelter diharapkan dapat memberikan multiplier effect
sehingga dapat menggerakkan perekonomian daerah tersebut. Studi literatur
ini bertujuan untuk mengulas parameter – parameter optimal dalam proses
peleburan bijih mangan menjadi siliko-mangan.
Studi literatur diawali dengan pengumpulan data – data dari beberapa jurnal,
buku acuan, tesis, dan bentuk hasil penelitian lainnya yang terpublikasi untuk
menyediakan informasi umum mengenai bijih mangan, proses produksi
siliko-mangan, dan termodinamika peleburan siliko-mangan. Tahap
selanjutnya yaitu pembahasan mengenai parameter – parameter yang dapat
mempengaruhi perolehan silikon dan mangan pada proses produksi silikomangan.
Hasil studi literatur tersebut kemudian digunakan untuk menentukan
parameter optimal untuk proses peleburan siliko-mangan juga sebagai acuan
dalam melakukan simulasi perhitungan termodinamika proses peleburan
siliko-mangan dengan menggunakan perangkat lunak FactSage 7.2.
Hasil studi literatur menunjukkan semakin tinggi temperatur operasi maka
semakin tinggi MnO dan SiO2 tereduksi ke dalam fasa logam. Semakin tinggi
nilai basisitas B [(%CaO+%MgO)/%SiO2] dan R [(%CaO+%MgO)/%Al2O3]
pada material umpan maka kandungan mangan pada logam akan semakin
tinggi, tetapi kandungan silikon pada logam, serta perolehan silikon dan
mangan akan menurun. Semakin tinggi nilai rasio massa Mn/Fe dalam umpan
maka kandungan mangan dan silikon pada logam akan meningkat. Semakin
rendah nilai rasio massa Mn/Si dalam umpan maka kandungan silikon pada
logam akan meningkat, tetapi kandungan mangan pada logam akan semakin
rendah. Parameter – parameter optimal adalah parameter yang memberikan
perolehan silikon dan mangan yang maksimal dan menghasilkan logam
siliko-mangan dengan komposisi standar. Parameter – parameter optimum
telah ditentukan sebagai berikut: Temperatur operasi optimal sebesar 1600?C,
nilai basisitas B optimal pada rentang 0,2–0,6, nilai basisitas R optimal pada
rentang 1,3–1,8, nilai rasio massa Mn/Fe dalam umpan minimal 3,5, dan rasio
massa Mn/Si dalam umpan minimal 2,5.
Perpustakaan Digital ITB