BAB 1 Alvin Sains Ilhami Ahmada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Alvin Sains Ilhami Ahmada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Alvin Sains Ilhami Ahmada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Alvin Sains Ilhami Ahmada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Alvin Sains Ilhami Ahmada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Alvin Sains Ilhami Ahmada
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Kalsium merupakan elemen kimia yang termasuk logam alkali tanah golongan IIA. Kalsium digunakan sebagai agen pengikat sulfur pada pemurnian baja dan digunakan sebagai agen sementasi untuk memperkuat tanah. Kalsium sering ditemukan sebagai limestone (CaCO3), gypsum (CaSO4.2H2O), complex silicates, dan fluorite (CaF2). Selain itu, kalsium juga ditemukan dalam sumber sekunder seperti pada terak baja. Terak baja telah dimanfaatkan di berbagai dunia, salah satunya adalah sebagai agen sementasi untuk meningkatkan kekuatan tanah dengan memanfaatkan kandungan kalsium yang tinggi. Sehingga diperlukan pelarutan kalsium dari terak baja yang salah satu metodenya menggunakan bioleaching. Pada percobaan ini dilakukan bioleaching terak baja dari PT. Krakatau Posco menggunakan bakteri Dietzia psychralcaliphila strain SKC-1 melalui metode direct bioleaching.
Penelitian diawali dengan preparasi sampel terak baja melalui kominusi, pengayakan, dan pengambilan sampel. Sampel dikarakterisasi menggunakan X-ray Fluorescence (XRF), X-ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), dan Fourier Transform Infrared (FTIR). Dilakukan proses pertumbuhan dan adaptasi terhadap lima bakteri yang akan digunakan untuk bioleaching yaitu bakteri Proteus mirabilis strain SKC-7 (Bakteri C-Corr), Bacillus nitratireducens strain SKC-2A (Bakteri MPKU), Dietzia psychralcaliphila strain SKC-1 (Bakteri APKU), Bacillus altitudinis strain SKC/YLP-1 (Bakteri YLP-1), dan Citrobacter freundii strain SKC-4 (Bakteri BS-5). Dipilih dua bakteri terbaik hasil adaptasi dan akan digunakan untuk percobaan inti. Adapun variasi yang dilakukan dalam proses pelindian yaitu jenis bakteri, kondisi bioleaching, pulp density, dan fraksi ukuran sampel. Pelindian dilakukan dengan menggunakan gyratory shaker pada kecepatan 180 rpm dan dalam temperatur ruang (250C).
Hasil karakterisasi sampel menunjukkan bahwa sampel memiliki kandungan kalsium dan besi yang tinggi. Ekstraksi kalsium terbaik dicapai pada kondisi pelindian dengan menggunakan bakteri Dietzia psychralcaliphila strain SKC-1 (Bakteri APKU), kondisi aerob, pulp density 10%, dan fraksi ukuran sampel 88- 125 ?m. Kondisi ini menghasilkan ekstraksi kalsium sebesar 2916,981 ppm atau 9,98%. Hasil ekstraksi yang terbilang rendah ini dikarenakan terbentuknya endapan kalsium karbonat akibat dari reaksi antara ion karbonat dengan ion kalsium, terlihat pada analisis residu dengan FTIR. Namun jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, percobaan kali ini mendapatkan hasil ekstraksi kalsium yang lebih tinggi.