digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Sayyid Fawwaz Nadzir
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Sayyid Fawwaz Nadzir
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sayyid Fawwaz Nadzir
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sayyid Fawwaz Nadzir
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sayyid Fawwaz Nadzir
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sayyid Fawwaz Nadzir
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sayyid Fawwaz Nadzir
PUBLIC Alice Diniarti

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia (Permenperin RI) Nomor 25 Tahun 2018, setiap produk pelumas yang beredar di Indonesia wajib berstandar SNI. Salah satu SNI yang dirujuk pada Permenperin RI tersebut adalah SNI 7069.1:2012 yang berisi klasifikasi dan spesifikasi minyak lumas motor bensin 4 (empat) langkah kendaraan bermotor. Spesifikasi minyak lumas terdiri dari dua jenis, yaitu karakteristik fisika kimia dan parameter unjuk kerja. Untuk menentukan karakteristik parameter unjuk kerja minyak lumas, dibutuhkan pelaksanaan beberapa pengujian parameter unjuk kerja. Pada tugas sarjana ini, dirumuskan sebuah usulan metode uji unjuk kerja minyak lumas motor bensin 4 langkah kendaraan bermotor. Usulan metode uji ini akan berisi empat aspek, yaitu lingkup bahasan; kondisi operasi dan prosedur umum; mesin uji dan sistem/peralatan pendukung; serta interpretasi hasil uji. Usulan metode uji akan mengacu pada dokumen metode uji ASTM yang dirujuk oleh SNI 7069.1:2012. Lingkup bahasan ditentukan dengan menggunakan metode apparent cause analysis (ACA) dari berbagai degradasi minyak lumas atau komponen mesin akibat buruknya performa minyak lumas. Usulan metode uji memiliki lingkup bahasan, yaitu stabilitas oksidasi minyak lumas motor bensin pada temperatur tinggi dan beban besar. Mesin uji yang digunakan adalah mesin 1NR-VE, yang ditentukan melalui pengolahan data penjualan Gaikindo. Lalu, kondisi operasi, prosedur umum, sistem/peralatan pendukung, dan interpretasi hasil uji ditentukan berdasarkan analisis perbandingan dua buah pengujian ASTM D, yaitu Sequence IIIG (ASTM D 7320) dan Sequence VIII (ASTM D 6709)