Perpustakaan Digital ITB

Indonesia merupakan salah satu Negara dengan aktivitas ekspor impor yang cukup tinggi. Selain itu, Indonesia juga merupakan Negara kepulauan yang dimana untuk berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lain dibutuhkan media transportasi yang khusus seperti pesawat terbang. Dengan demikian, keberadaan suatu bandara di daerah tertentu sangat memengaruhi aktivitas ekonomi di Indonesia. Salah satu contoh Bandar Udara yang dibangun adalah Bandara Sultan Thaha yang berlokasi di Jambi. Perencanaan struktur bawah Bandara Sultan Thaha Jambi ini didesain dengan sistem fondasi tiang bor dimana 1 tiang bor menopang 1 kolom. Tipe fondasi yang digunakan adalah tiang beton dengan karakteristik beton fc? 30 MPa untuk proyek ini dengan penentuan daya dukung aksial tiang tunggal berdasarkan pendekatan Reese & Wright (1977) sehingga didapatkan 5 jenis tiang dengan masing-masing dimensinya PC-1 dan PC-2 diameter 1.4 m, PC-3 dan PC-4 diameter 1.2 m dan PC-5 diameter 0.8 m. Dengan daya dukung aksial terkecil 285 kN dan yang terbesar 15884 kN. Penentuan daya dukung lateral tiang tunggal dihitung menggunakan software LPile (Reese and Wang, 1989) dengan nilai kapasitas terkecil 248 kN dan yang terbesar 9156 kN. Penurunan terbesar yang didapatkan adalah 30 mm. Desain penulangan menggunakan baja dengan fy 420 MPa mengikuti peraturan SNI 2847 – 2019 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Pile cap didesain untuk masing-masing jenis fondasi dengan dimensi 2.8 m untuk PC-1 dan PC-2, 2.4 m untuk PC-3 dan PC-4 dan 1.6 m untuk PC-5. Tie beam didesain dengan ukuran 600 × 700 mm.