digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Budiman Dwi Putra
PUBLIC Suharsiyah

2020 TA PP BUDIMAN DWI PUTRA 1.pdf ]
Terbatas Suharsiyah
» ITB

Penentuan laju produksi optimum menjadi sangat penting untuk dilakukan dalam mencegah terjadinya kerugian produksi yang antara lain diakibatkan oleh terlalu kecilnya laju produksi, terjadinya water coning, serta sand intrusion pada daerah di sekitar perforasi. Ketiga faktor utama tadi dijadikan parameter acuan dalam penentuan laju alir kritis agar sumur menjadi produktif selama masa eksploitasi. Interval laju alir minyak optimum ini dapat menjadi informasi sekaligus acuan operator untuk mengontrol laju alir produksi minyak. Jika bahkan laju minyak harus dioperasikan di luar interval laju optimum tersebut, operator masih dapat mendapatkan informasi mengenai hal yang harus dilakukan sehingga dampak risiko dari operasi dapat diminimalisasi. Maximum Efficiency Rate (MER) dapat digunakan sebagai salah satu metode penentuan laju alir produksi optimum dalam suatu sumur. MER diartikan sebagai tingkat produksi harian tertinggi dari suatu sumur tanpa mengurangi Ultimate Recovery maksimum sumur tersebut. Dalam pelaksanaannya, metode penentuan MER yang dipakai rupanya masih bersifat subjektif karena metode yang digunakan masih menghasilkan nilai MER yang tidak konsisten jika terdapat perubahan skala grafik yang digunakan (MER merupakan titik perpotongan dua grafik dengan secondary axis). Studi ini akan menguraikan metode perhitungan MER yang tepat dan konstan dalam penentuan laju alir minyak optimum untuk diterapkan pada lapangan minyak karena memanfaatkan hubungan antara laju produksi, THP, BHP, dan ukuran choke yang digunakan. Dalam studi ini juga dijelaskan mengenai contoh penerapan metode baru tadi pada sumur BDP di Lapangan X, serta menentukan interval laju alir produksi optimum dengan pertimbangan batas keekonomian produksi, terjadinya water coning, serta sand intrusion. Metodologi yang digunakan dalam makalah ini merupakan penyempurnaan sekaligus perbaikan metode sebelumnya pada penelitian Sukobo, et.al. pada tahun 2018. Poin perbaikan tersebut adalah validasi terhadap grafik yang menunjukkan hubungan antara DTHP dengan Ukuran choke menggunakan persamaan aliran yang berbeda. Studi yang dilakukan di sumur BDP dengan menggunakan metode ini menghasilkan nilai Maximum Efficiency Rate, laju alir kritis untuk water coning, tekanan drawdown untuk sand intrusion, batas keekonomian produksi, serta hasil final dari interval laju produksi optimum dari sumur minyak BDP di Lapangan X yaitu 60.2 STB/day–848.5 STB/day.