ABSTRAK Ayla Fauziana Rahmani
PUBLIC yana mulyana
COVER Ayla Fauziana Rahmani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ayla Fauziana Rahmani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ayla Fauziana Rahmani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ayla Fauziana Rahmani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ayla Fauziana Rahmani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ayla Fauziana Rahmani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ayla Fauziana Rahmani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Minyak cedarwood atlas merupakan minyak yang diambil dari bagian kayu tumbuhan Cedrus
atlantica. Minyak ini telah terbukti memiliki berbagai aktivitas farmakologi, salah satunya aktivitas
antimikroba. Untuk meningkatkan aktivitasnya, dilakukan pembuatan nanoemulsi yang memiliki
ukuran globul sangat kecil. Pembuatan nanoemulsi dilakukan dengan emulsifikasi spontan
dikombinasi dengan ultrasonikasi. Optimasi formula dilakukan menggunakan surfaktan (cremophor
RH 40, tween 80) dan ko-surfaktan (PEG 400, propilen glikol). Berdasarkan hasil penelitian, formula
nanoemulsi minyak cedarwood atlas yang paling baik yaitu minyak (5%), cremophor RH 40 (5%),
tween 80 (10%), PEG 400 (10%), dan akuades (70%). Nanoemulsi tersebut memiliki penampilan
jernih, berwarna kuning terang, berbau khas cedarwood, ukuran globul sebesar 39,83 ± 5,15, indeks
polidispersitas sebesar 0,36 ± 0,04, dan pH bernilai 5,98. Sediaan nanoemulsi cenderung stabil
dalam penyimpanan selama 14 hari pada suhu 4, 25, dan 40°C serta dalam uji freeze and thaw
selama dua siklus. Berdasarkan hasil studi literatur, minyak atsiri yang diformulasikan dalam bentuk
nanoemulsi memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik, diantaranya yaitu nanoemulsi minyak
cengkeh (penurunan MIC dari 0,13% menjadi 0,075%), minyak basil (penurunan MIC dari 8,09
mg/mL menjadi 1,83 mg/mL), dan minyak lemon (penurunan MIC dari 25 mg/mL menjadi 3,125
mg/mL).