Hidrogel merupakan sediaan topikal yang digunakan dengan cara dioleskan pada
kulit. Basis hidrogel yang umum digunakan antara lain kappa karagenan dan
natrium hialuronat, namun kombinasi keduanya masih jarang ditemukan. Hidrogel
dapat dikombinasikan dengan bahan alam yang memiliki aktivitas penyembuhan
luka antara lain ekstrak etanol daun pegagan dan madu. Ekstrak etanol daun
pegagan mengandung asiatikosida yang memiliki efek penyembuhan luka. Madu
memiliki aktivitas regenerasi jaringan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui
pengaruh kombinasi basis kappa karagenan dan natrium hialuronat. Perbandingan
larutan kappa karagenan, dan natrium hialuronat pada masing-masing formula
basis yang dipakai adalah formula A (20:40), formula B (30:30) dan formula C
(40:20). Evaluasi yang dilakukan terhadap formula meliputi viskositas, daya
sebar, pH, homogenitas, dan organoleptik. Formula basis yang terpilih akan
dioptimasi dengan konsentrasi ekstrak pegagan yang berbeda yaitu sediaan H1
(ekstrak etanol daun pegagan 0,5%) dan sediaan H2 (ekstrak etanol daun pegagan
1%), serta dilakukan uji aktivitas antibakteri dan penyembuhan luka. Hasil
formulasi hidrogel dengan kombinasi basis kappa karagenan dan natrium
hialuronat memberikan pengaruh terhadap parameter karakteristik pada formula
hidrogel herbal yaitu viskositas, daya sebar dan pH. Hasil evaluasi viskositas
ketiga formula diperoleh A>B>C. Luas daya sebar formula A