Latar belakang: Ekstrak ivy (Hedera helix L.) memiliki kemampuan menyerap
radiasi ultraviolet pada rentang panjang gelombang 200 - 400 nm. Ekstrak ivy yang
terkandung dalam nanoemulsi dikembangkan menjadi produk sediaan tabir surya
agar dapat meningkatkan aktivitas faktor pelindung surya. Metode: Nanoemulsi
mengandung ekstrak ivy distabilkan dengan campuran surfaktan cremophor RH-40
dan propilenglikol. Pembuatan nanoemulsi diawali dengan pencampuran kedua
surfaktan menggunakan energi yang rendah selama 60 menit, kemudian dilanjutkan
dengan homogenisasi menggunakan sonicator probe. Sediaan krim tabir surya
nanoemulsi ekstrak ivy di evaluasi meliputi pengamatan organoleptik, pH, uji
stabilitas fisik, uji aktivitas meliputi penentuan sifat iritasi secara in vivo, penentuan
nilai Minimal Erythemal Dose (DEM), dan penentuan nilai Faktor Pelindung Surya
(SPF) secara in vitro dan in vivo. Hasil: Krim tabir surya nanoemulsi ekstrak ivy
stabil secara fisik selama 28 hari dengan pH sekitar 6. Nanoemulsi yang
mengandung ekstrak ivy dengan konsentrasi 0,1-0,6 (%b/v) menghasilkan ukuran
globul 115,3 hingga 282,2 nm. Aktivitas faktor pelindung surya nanoemulsi ekstrak
ivy secara in vitro menghasilkan nilai SPF berturut-turut sebesar 8,13; 9,10; 11,50;
14,49; 15,95; dan 17,02. Krim tabir surya nanoemulsi ekstrak ivy yang terbaik
secara in vitro menghasilkan nilai SPF 23,20, sedangkan pengujian secara in vivo
memberikan nilai level SPF terbaik sebesar 28,44 (30). Kesimpulan: Nanoemulsi
ekstrak ivy dapat meningkatkan aktivitas faktor pelindung surya. Sediaan krim tabir
surya nanoemulsi ekstrak ivy mempunyai nilai SPF yang sebanding dengan
produk dipasaran.