digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar belakang: Ekstrak ivy (Hedera helix L.) memiliki kemampuan menyerap radiasi ultraviolet pada rentang panjang gelombang 200 - 400 nm. Ekstrak ivy yang terkandung dalam nanoemulsi dikembangkan menjadi produk sediaan tabir surya agar dapat meningkatkan aktivitas faktor pelindung surya. Metode: Nanoemulsi mengandung ekstrak ivy distabilkan dengan campuran surfaktan cremophor RH-40 dan propilenglikol. Pembuatan nanoemulsi diawali dengan pencampuran kedua surfaktan menggunakan energi yang rendah selama 60 menit, kemudian dilanjutkan dengan homogenisasi menggunakan sonicator probe. Sediaan krim tabir surya nanoemulsi ekstrak ivy di evaluasi meliputi pengamatan organoleptik, pH, uji stabilitas fisik, uji aktivitas meliputi penentuan sifat iritasi secara in vivo, penentuan nilai Minimal Erythemal Dose (DEM), dan penentuan nilai Faktor Pelindung Surya (SPF) secara in vitro dan in vivo. Hasil: Krim tabir surya nanoemulsi ekstrak ivy stabil secara fisik selama 28 hari dengan pH sekitar 6. Nanoemulsi yang mengandung ekstrak ivy dengan konsentrasi 0,1-0,6 (%b/v) menghasilkan ukuran globul 115,3 hingga 282,2 nm. Aktivitas faktor pelindung surya nanoemulsi ekstrak ivy secara in vitro menghasilkan nilai SPF berturut-turut sebesar 8,13; 9,10; 11,50; 14,49; 15,95; dan 17,02. Krim tabir surya nanoemulsi ekstrak ivy yang terbaik secara in vitro menghasilkan nilai SPF 23,20, sedangkan pengujian secara in vivo memberikan nilai level SPF terbaik sebesar 28,44 (30). Kesimpulan: Nanoemulsi ekstrak ivy dapat meningkatkan aktivitas faktor pelindung surya. Sediaan krim tabir surya nanoemulsi ekstrak ivy mempunyai nilai SPF yang sebanding dengan produk dipasaran.