digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mutiara Tanu Setiaji
PUBLIC yana mulyana

COVER Mutiara Tanu Setiaji
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Mutiara Tanu Setiaji
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Mutiara Tanu Setiaji
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Mutiara Tanu Setiaji
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Mutiara Tanu Setiaji
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Mutiara Tanu Setiaji
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Daun tembakau telah digunakan secara tradisional untuk pengobatan luka yang terinfeksi. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa minyak atsiri daun tembakau memiliki aktivitas antibakteri. Dilakukan tinjauan pustaka mengenai formulasi nanoemulsi minyak atsiri dengan pilihan surfaktan Tween 80 dan Cremophor RH 40, dan kosurfaktan PEG 400. Pencarian pustaka dilakukan dengan menggunakan search engine dan database elektronik Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect. Tinjauan pustaka bertujuan untuk mempelajari aktivitas antibakteri dari minyak atsiri daun tembakau, serta pengaruh formulasinya dalam nanoemulsi dengan Tween 80, Cremophor RH 40, dan kosurfaktan PEG 400 terhadap aktivitas antibakteri minyak atisiri, stabilita sediaan, serta efek yang dapat ditimbulkan sediaan terhadap kulit. Dilakukan ekstraksi data dan pengumpulan informasi dari hasil pustaka yang diperoleh, kemudian dilakukan analisis berdasarkan data-data tersebut. Minyak atsiri tembakau memiliki aktivitas antibakteri yang tergolong sedang sampai kuat, dimana aktivitas antibakteri disebabkan karena adanya neofitadien sebagai komponen utama dari minyak atsiri daun tembakau. Berbagai penelitian membuktikan kompatibilitas Tween 80, Cremophor RH 40, dan PEG 400 untuk formulasi nanoemulsi minyak atsiri yang menghasilkan stabilita sediaan yang balk, dimana kombinasi dengan kosurfaktan Iebih dianjurkan untuk menciptakan sifat dan stabilita sediaan yang Iebih baik lagi. Atas pertimbangan masalah kestabilan pada minyak atsiri, maka teknik yang sesuai untuk pembuatan nanoemulsi minyak atsiri adalah ultrasonikasi dan emulsifikasi spontan. Selain itu, formulasi minyak atsiri dalam sediaan nanoemulsi terbukti dapat meningkatkan aktivitas antibakteri dari minyak atsiri dan mempertahankan aktivitasnya setelah pengenceran sampai 1000 kali. Berdasarkan hasil analisis komponen, minyak atsiri daun tembakau, Tween 80, Cremophor RH 40, dan PEG 400 tidak menyebabkan iritasi pada kulit sehingga dapat digunakan untuk formulasi nanoemulsi minyak atsiri daun tembakau untuk penggunaan topikal.