ABSTRAK Ari Akbariyanto Wenas
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Sebanyak 37,5 juta ton tandan kosong kelapa sawit atau TKKS yang dihasilkan di Indonesia pada tahun 2018, berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan bakar padat alternatif yang ramah lingkungan. Akan tetapi, karena TKKS belum siap untuk digunakan sebagai bahan bakar secara langsung, TKKS perlu melalui proses torefaksi untuk meningkatkan nilai kalor, dan dilanjutkan dengan proses pencucian untuk mengurangi kandungan potassium dari TKKS.
Metode studi literatur digunakan pada penelitian tugas sarjana ini untuk menginvestigasi pengaruh proses torefaksi terhadap kemampuan pencucian kandungan potassium TKKS. Penelitian tugas sarjana dimulai dengan pengumpulan data proses torefaksi dan pencucian yang dilakukan pada TKKS dari berbagai sumber. Kemudian, data tersebut dikelompokkan menjadi 4 zona dekomposisi, yaitu zona rendah (100??T<200?), zona sedang (200??T?250?), zona tinggi (250?330?).
Berdasarkan pengumpulan data melalui studi literatur, TKKS pada zona rendah dan zona sedang dipilih sebagai zona untuk persiapan bahan bakar padat karena nilai kalor atas TKKS pada zona rendah telah setara dengan batu bara kelas Lignit A, sedangkan zona sedang telah setara dengan batu bara kelas sub-bituminus C. Berdasarkan ketercapaian nilai kalor, proses torefaksi di temperatur 200? dapat menghasilkan TKKS produk torefaksi yang paling optimum. Kemudian, untuk mengurangi kandungan potassium pada zona rendah hingga zona sedang di temperatur 230?, proses pencucian tipe perendaman tepat untuk dilakukan dan terbukti mampu mengurangi kandungan potassium mencapai rata-rata 52,2% (Abdullah et al., 2013). Sedangkan untuk mengoptimalkan pengurangan kandungan potassium, TKKS perlu direndam air pencucian bertemperatur lingkungan dengan rasio air terhadap biomassa sebesar 30:1, dengan waktu tinggal selama 15 menit (Abdullah et al., 2013).
Perpustakaan Digital ITB