digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mulia Andreas B Pasaribu
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB


BAB 1 Mulia Andreas B Pasaribu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Mulia Andreas B Pasaribu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Mulia Andreas B Pasaribu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Mulia Andreas B Pasaribu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Mulia Andreas B Pasaribu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Mulia Andreas B Pasaribu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Mulia Andreas B Pasaribu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Mulia Andreas B Pasaribu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan


Light Rail Transit (LRT) Jakarta Koridor Timur-Barat merupakan salah satu koridor yang direkomendasikan dalam jaringan jalur kereta api DKI Jakarta tahun 2019-2039. Koridor ini direncanakan untuk mengakomodasi pergerakan penumpang dari daerah DKI Jakarta yang berbatasan dengan Kota Bekasi (Pulo Gebang) dan Kota Tangerang (Joglo). Pembangunan koridor ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu Tahap I (Pulo Gebang-Karet) sepanjang 20,6 km dan Tahap II (Karet-Joglo III) sepanjang 12,35 km. Pada Tugas Akhir ini, desain struktur jembatan LRT difokuskan pada perencanaan aspek transportasi Tahap I, khususnya pada segmen Depo-Klender Baru. Perancangan dalam Tugas Akhir Desain ini dilakukan dengan membuat desain struktur awal berdasarkan data sekunder seperti spesifikasi material dan spesifikasi jembatan, lalu menganalisis hasil perhitungan struktural terhadap beban yang timbul akibat adanya LRT dengan menggunakan SAP2000. Hasil analisis tersebut kemudian digunakan dalam perancangan komponen prategang pada girder (penentuan gaya, kehilangan gaya, pengecekan tegangan dan lendutan) dan desain layout tendon, komponen pier, komponen pier head, dan komponen struktur atas (girder dan pelat). Beberapa perangkat lunak seperti SAP2000, AutoCAD, pcaCol, dan Microsoft Excel digunakan dalam perancangan. Struktur Jembatan LRT Jakarta Koridor Timur-Barat akan tersusun dari girder pracetak segmental berbentuk I (PCI Girder) dengan menggunakan material beton prategang yang merupakan material beton yang diberi gaya prategang melalui kabel baja (tendon), dan komponen pendukung lain seperti pier, pier head, dan pelat menggunakan material beton bertulang. Jembatan yang didesain pada pemodelan ini menggunakan sistem simply supported beam pada komponen girder. Analisis yang dilakukan terhadap komponen-komponen struktur pada pemodelan ini adalah menggunakan analisis 2D dengan memodelkan girder, pier dan pier head, dan pelat.