2020_TS_PP_Jesslyn Grimonia_1-Abstrak.pdf5?
PUBLIC Yose Ali Rahman Jesslyn Grimonia 29118437_Full Thesis.pdf
PUBLIC Yose Ali Rahman
Penelitian ini akan memberikan pengetahuan tambahan bagi investor yang tertarik pada pasar
penawaran umum perdana dan ditujukan untuk mendukung keputusan investasi mereka dengan
memaksimalkan penggunaan informasi terbatas yang tersedia. Seperti yang kita ketahui, ada
ketidakpastian yang lebih tinggi dalam pasar penawaran umum perdana, karena data yang tersedia
untuk diakses pada saat penawaran umum perdana terbatas. Dengan demikian, dalam penelitian ini
akan diuji dampak dari beberapa faktor ketidakpastian yang diperoleh dari data terbatas yang tersedia
dengan undepricing dan likuiditas. Underpricing sebagai fenomena empiris utama di pasar penawaran
umum perdana dapat memaksimalkan pengembalian awal bagi investor. Adapun perubahan likuiditas
sebagai ukuran oleh volume perdagangan, dapat memberikan wawasan bagi investor yang ingin
memegang saham dalam beberapa periode waktu.
Data penelitian akan dikumpulkan dari perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana di
Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dari 2014-2018 dan sampel akan ditentukan dengan metode purposive
sampling. Ada 16 faktor ketidakpastian yang dapat dikumpulkan dari data yang tersedia dan menjadi
variabel independen dalam penelitian ini. Faktor-faktor ini termasuk usia perusahaan, ukuran
perusahaan, kondisi keuangan (kekuatan secara finansial, PER, PBV, ROA, dan ROE), tata kelola
perusahaan (ukuran dewan, dewan independen, konsentrasi kepemilikan, dan kepemilikan
institusional), jenis industri, dana hasil dari penawaran umum perdana, reputasi penjamin emisi,
reputasi auditor, dan penggunaan dana. Regresi linier berganda akan diterapkan untuk menguji
hubungan faktor ketidakpastian dengan underpricing dan perubahan likuiditas.
Hasilnya adalah semua faktor ketidakpastian dapat secara bersamaan menjelaskan underpricing dan
likuiditas. Untuk pengujian parsial, ukuran memiliki dampak signifikan terhadap underpricing.
Sementara usia, ukuran dewan, dewan indpenden, dana hasil penawaran umum perdana, dan reputasi
auditor memiliki dampak negatif yang signifikan dengan underpricing. Untuk persamaan perubahan
likuiditas, ukuran perusahaan, PBV, dan ROA memiliki dampak signifikan positif. Sementara, usia
perusahaan, dana hasil penawaran umum perdana, dan reputasi auditor memiliki dampak signifikan
negatif. Selain itu, penelitian ini juga akan memberikan gambaran umum mengenai perubahan harga,
karena perubahan harga juga memiliki kaitan dengan perubahan volume perdagangan. Dengan analisis
deskriptif ditemukan bahwa dari sampel sebagian besar saham memiliki volume perdagangan lebih
sedikit dan harga lebih rendah satu tahun setelahnya.
Dalam memaksimalkan pengembalian awal, investor dapat mempertimbangkan data yang terbatas
yang tersedia sebelum penawaran umum perdana berlangsung. Seperti yang dinyatakan sebelumnya,
! iii!
ada beberapa faktor yang dapat membantu untuk memprediksi tingkat underpricing. Faktor-faktor ini
terdiri dari ukuran perusahaan, usia perusahaan, ukuran dewan, dewan indpenden, dana hasil
penawaran umum perdana, dan reputasi auditor. Jika investor ingin memegang saham dalam beberapa
periode, investor juga dapat mempertimbangkan beberapa faktor untuk meminimalkan risiko
perubahan likuiditas atau volume perdagangan, yaitu ukuran perusahaan, PBV, ROA, usia perusahaan,
dana hasil penawaran umum perdana, dan reputasi auditor. Namun, seperti yang dinyatakan
sebelumnya, tidak ada kepastian mengenai kenaikan harga yang akan terjadi. Dengan demikian, lebih
baik untuk memaksimalkan underpricing, selanjutnya investor dapat mengawasi kinerja saham dalam
beberapa periode waktu dan berharap bahwa penilaian yang lebih akurat dapat dicapai, karena ada
lebih banyak data yang tersedia, sebelum memutuskan saham mana yang layak untuk dibeli. Bagi
perusahaan yang tertatrik untuk melakukan IPO, mereka dapat menempatkan diri dari sudut pandang
investor melalui penelitian ini, perusahaan dapat menilai kinerja mereka, kemudian memaksimalkan
potensi perusahaan untuk menyesuaikan dengan harapan calon investornya.
Dikarenakan, tidak hanya underpricing sebagai fenomena utama IPO yang akan dibahas, tetapi juga
akan dibahas mengenai perubahan likuiditas. Proksi perubahan likuiditas ini membutuhkan data
perdagangan satu tahun setelah IPO dan periode terakhir yang memiliki data perdagangan satu tahun
saat melakukan penelitian ini adalah tahun 2018. Dengan demikian penelitian ini memiliki
keterbatasan karena hanya menggunakan sampel dari perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek
Indonesia dari 2014-2018. Peneliti selanjutnya dapat memperpanjang periode atau menggunakan
periode terakhir untuk sampel. Peneliti selanjutnya juga dapat mengeksplorasi lebih jauh tentang
faktor lain terkait ketidakpastian dalam penelitian. Hal ini dibuktikan dengan hasil koefisien
determinasi (R) yang masih memiliki ruang bagi peneliti selanjutnya untuk memperluas cakupannya.