ABSTRAK Claudia Molani Alfinta Siahaan
PUBLIC Latifa Noor
COVER Claudia Molani Alfinta Siahaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Claudia Molani Alfinta Siahaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Claudia Molani Alfinta Siahaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Claudia Molani Alfinta Siahaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Claudia Molani Alfinta Siahaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Claudia Molani Alfinta Siahaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Claudia Molani Alfinta Siahaan
PUBLIC 
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Infeksi malaria
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. betina. Salah satu masalah yang dihadapi
dalam penanggulangan malaria adalah resistensi terhadap obat antimalaria. Penggunaan obat
antimalaria yang tidak tepat karena ketidaktepatan deteksi parasit dapat menyebabkan
resistensi. Rapid Diagnostic Test (RDT) atau Uji Cepat Diagnosis membantu diagnosis pasien
yang diduga terjangkit malaria dengan mendeteksi keberadaan parasit dalam darah.
Plasmodium falciparum Lactate Dehydrogenase (PfLDH) merupakan protein yang dapat
digunakan sebagai biomarker pada RDT malaria karena diproduksi parasit dalam jumlah
banyak pada tahap aseksual maupun seksual. RDT malaria yang beredar di pasaran masih
berupa produk impor. Untuk itu produk RDT malaria lokal perlu mulai dikembangkan.
Sebagai tahap awal pada penelitian ini, dilakukan studi bioinformatika terhadap protein
PfLDH. Studi bioinformatika yang dilakukan meliputi prediksi struktur sekunder
menggunakan software SAS (Sequence Annotated by Structure). Dari hasil analisis tersebut
diketahui sisi katalitik dari PfLDH, yaitu Asp155, Arg158, dan His182. Prediksi struktur
tersier dilakukan menggunakan beberapa software seperti HH-suite, Clustal, SWISS-Model,
dan I-TASSER. Prediksi struktur tersier yang dilakukan dengan template dari Human LDH
(protein 1I0Z) menunjukkan hasil superimposed dengan dua perbedaan unik, yaitu
penambahan lima asam amino pada PfLDH residu 90–94 pada daerah spesifisitas substrat dan
perbedaan konformasi pada PfLDH residu 210–215 pada loop antigenic. Tahap selanjutnya,
dilakukan ekspresi gen pengkode PfLDH pada Eschericia coli BL21 sebagai biomarker untuk
RDT yang akan dikembangkan. Pertama, dilakukan analisis restriksi untuk mengkonfirmasi
plasmid rekombinan pET-30a-PfLDH menggunakan enzim NcoI dan XhoI. Keberadaan
fragmen DNA berukuran 5210 bp dan 954 bp menunjukkan plasmid rekombinan pET-30aPfLDH sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya, dilakukan transformasi E. coli BL21
dengan pET-30a-PfLDH menggunakan metode heatshock. Kemudian, PCR koloni dilakukan
untuk screening E. coli BL21/pET-30a-PfLDH. PCR koloni dilakukan menggunakan
pasangan primer PfLDHF(NcoI) dan PfLDHR(XhoI) dan menghasilkan 12 klon fragmen
DNA berukuran 952 bp. Selanjutnya, dilakukan ekspresi PfLDH pada suhu 30°C dengan
induksi IPTG 0,5 mM selama 3 jam. Dari analisis hasil ekspresi menggunakan SDS-PAGE,
disimpulkan bahwa PfLDH telah berhasil diekspresikan sebagai protein dengan berat molekul
sebesar 33 kDa.