digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Arzaliya El Haq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Arzaliya El Haq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Arzaliya El Haq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Arzaliya El Haq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Arzaliya El Haq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Arzaliya El Haq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Arzaliya El Haq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Ilmenit (FeTiO3) adalah mineral utama yang merupakan sumber bahan baku primer untuk memproduksi logam dan senyawa titanium murni. Keterdapatan titanium di dalam kerak bumi berjumlah kurang lebih 90% dalam bentuk mineral ilmenit. Mineral ilmenit memiliki kandungan TiO2 berkisar antara 30% sampai 65%. Salah satu proses ekstraksi titanium dengan jalur hidrometalurgi adalah melalui pelindian dengan asam klorida. Proses pelindian ilmenit dalam asam klorida telah banyak dilakukan penelitian, namun sebagian besar belum mengkaji signifikansi pengaruh variabel percobaan yang dilakukan terhadap persen ekstraksi titanium. Pada penelitian ini dilakukan penerapan metode ANOVA dan Taguchi untuk mempelajari signifikansi pengaruh variabel percobaan pelindian konsentrat ilmenit dari Pulau Bangka dalam larutan asam klorida terhadap persen ekstraksi titanium dan dilakukan penentuan kondisi optimum pelindian. Penelitian ini dimulai dengan preparasi konsentrat ilmenit hingga diperoleh sampel dengan fraksi ukuran partikel -200+325#. Sampel tersebut kemudian dilakukan analisis dengan X-Ray Diffraction (XRD) dan X-Ray Fluorescence (XRF) untuk mengidentifikasi senyawa dominan dan komposisi kimia sampel konsentrat ilmenit. Sebelum dilakukan proses pelindian, terlebih dahulu dirancang percobaan dengan menggunakan orthogonal array L9 (34). Percobaan pelindian dilakukan dengan variabel yang dijaga tetap yaitu fraksi ukuran partikel -200+325# dan kecepatan pengadukan 500 rpm. Sementara, variabel yang digunakan pada percobaan adalah waktu pelindian (4 jam, 6 jam, 8 jam), suhu pelindian (80oC, 90oC dan 100oC), konsentrasi HCl (4 M, 6 M dan 8 M) dan persen solid (10%, 15% dan 20%). Setelah diperoleh hasil persen ekstraksi Ti dan Fe, data dianalisis menggunakan ANOVA dan metode Taguchi sehingga diperoleh signifikansi pengaruh dari masing-masing variabel terhadap persen ekstraksi Ti dan dilakukan optimisasi variabel percobaan. Hasil percobaan menunjukkan persen ekstraksi Ti dan Fe yang paling tinggi secara berturut-turut 95,38% dan 94,10% yang diperoleh dari percobaan pelindian dengan konsentrasi HCl 8M, suhu pelindian 90oC, persen solid 10% selama 6 jam. Hasil pengolahan data dengan metode Taguchi menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk memperoleh persen ekstraksi titanium yang paling tinggi yaitu pada konsentrasi HCl 8 M, suhu pelindian 100oC, persen solid 15% dan waktu pelindian selama 8 jam. Hasil pengolahan data dengan ANOVA menunjukkan bahwa dalam rentang variabel yang ditinjau, variabel yang paling mempengaruhi persen ekstraksi Ti adalah konsentrasi HCl dengan kontribusi sebesar 91,38%, diikuti suhu pelindian dengan kontribusi sebesar 4,04%, persen solid dengan kontribusi sebesar 2,82% dan waktu pelindian dengan kontribusi sebesar 1,56%.