digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana

COVER Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana

Bahan Tambahan Pangan (BTP) lazim ditambahkan dalam pembuatan pangan olahan. Untuk menjamin keamanannya, evaluasi keamanan BTP dilakukan melalui analisis risiko yang mencakup kajian risiko, manajemen risiko, dan komunikasi risiko. Sebagai bagian dari kajian risiko, pada penelitian ini telah dilakukan inisiasi pengembangan metode kajian interaksi senyawa BTP secara in silico pada reseptor cannabinoid (CB1). Reseptor ini diekspresikan dalam sistem saraf pusat dan otak sehingga mempunyai peranan penting untuk aspek keamanan dan toksisitas suatu senyawa. Kajian interaksi dilakukan menggunakan metode simulasi docking dan dinamika molekular. Senyawa obat cannabidiol yang mempunyai afinitas tinggi pada reseptor cannabinoid dipilih sebagai senyawa pembanding dan Ki (Tetapan Disosiasi) digunakan sebagai parameter untuk menilai kekuatan interaksi. Hasil kajian menunjukkan Ki cannabidiol sebesar 2,360 x 10 -9 nM. Senyawa BTP mentil isovalerat, mentil valerat, kurkumin, ?-karoten, dan biksin, menunjukkan nilai Ki yang lebih rendah dari nilai Ki cannabidiol sehingga berpotensi memiliki interaksi yang kuat pada reseptor cannabinoid. Berdasarkan hasil keseluruhan dapat disimpulkan, metode kajian interaksi senyawa BTP secara in silico pada reseptor cannabinoid (CB1) berpeluang untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai bagian dari evaluasi keamanan BTP.