ABSTRAK Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana COVER Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Fify Nuriyati
PUBLIC yana mulyana
Bahan Tambahan Pangan (BTP) lazim ditambahkan dalam pembuatan pangan
olahan. Untuk menjamin keamanannya, evaluasi keamanan BTP dilakukan melalui
analisis risiko yang mencakup kajian risiko, manajemen risiko, dan komunikasi
risiko. Sebagai bagian dari kajian risiko, pada penelitian ini telah dilakukan inisiasi
pengembangan metode kajian interaksi senyawa BTP secara in silico pada reseptor
cannabinoid (CB1). Reseptor ini diekspresikan dalam sistem saraf pusat dan otak
sehingga mempunyai peranan penting untuk aspek keamanan dan toksisitas suatu
senyawa. Kajian interaksi dilakukan menggunakan metode simulasi docking dan
dinamika molekular. Senyawa obat cannabidiol yang mempunyai afinitas tinggi
pada reseptor cannabinoid dipilih sebagai senyawa pembanding dan Ki (Tetapan
Disosiasi) digunakan sebagai parameter untuk menilai kekuatan interaksi. Hasil
kajian menunjukkan Ki cannabidiol sebesar 2,360 x 10
-9
nM. Senyawa BTP mentil
isovalerat, mentil valerat, kurkumin, ?-karoten, dan biksin, menunjukkan nilai Ki
yang lebih rendah dari nilai Ki cannabidiol sehingga berpotensi memiliki interaksi
yang kuat pada reseptor cannabinoid. Berdasarkan hasil keseluruhan dapat
disimpulkan, metode kajian interaksi senyawa BTP secara in silico pada reseptor
cannabinoid (CB1) berpeluang untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai bagian dari
evaluasi keamanan BTP.