digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu tantangan untuk mempertahankan produksi pada sumur geotermal matang adalah isu integritas sumur. Isu integritas sumur seperti itu kemungkinan terjadi jika sumur geotermal dirancang tanpa mempertimbangkan lingkungan geotermal yang ekstrim dan didesain berdasarkan standar minyak dan gas. PT X sebagai operator lapangan X yang telah lama beroperasi di Indonesia mengalami kesulitan ini sejak mengakuisisi lapangan tersebut. Permasalah casing menyebabkan hampir setengah dari sumur produksi telah di abandoned. Sebagai upaya untuk meningkatkan produksi, PT X berencana untuk mengaktifkan kembali sumur yang sebelumnya di abandoned. Untuk menilai kelayakan teknis sumur yang akan diaktifkan kembali di lapangan X, termasuk pengembangan metodologi penilaian sumur seperti desain casing, yang terdiri dari analisis data historis, identifikasi masalah sumur, dan investigasi integritas sumur dilakukan sebagai sebuah studi awal. Studi ini berfokus pada dua sumur abandoned, yaitu B-9 dan B-22 untuk dilakukan identifikasi dan karakterisasi sumur, kondisi casing saat ini, batasan, dan tantangan untuk melakukan rencana intervensi dan workover sumur secara tepat. Hasil studi ini dapat diterapkan pada desain casing sumur geotermal dimasa mendatang (Marbun dkk., 2019).