WKP Ulumbu yang terletak di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara
Timur, Indonesia merupakan salah satu WKP yang dimiliki oleh PT PLN (Persero).
Di WKP Ulumbu saat ini terdapat empat unit PLTP dengan kapasitas 4 x 2,5 MW
yang telah beroperasi sejak tahun 2013. Uap yang digunakan untuk mengoperasikan
semua pembangkit di Ulumbu berasal dari sumur produksi ULB-2. Kondisi saat ini
di PLTP Ulumbu unit 4, tekanan scrubber telah mengalami penurunan dari 11 barg
menjadi 9,6 barg. Dengan kondisi desain tekanan scrubber sama dengan tekanan
masuk turbin, maka penurunan tekanan ini mengakibatkan turbin dioperasikan pada
tekanan masuk diluar spesifikasinya. Saat komisioning, SSC Ulumbu unit 4 adalah
9,77 T/MW. Peningkatan SSC setelah 6 tahun beroperasi menjadi rata-rata 10,04
T/MW, menimbulkan peluang untuk melakukan optimasi. Optimasi bertujuan
untuk menurunkan tingkat SSC sehingga Ulumbu unit 4 menjadi lebih efisien.
Metode optimasi dilakukan dengan analisa model persamaan termodinamika PLTP
Ulumbu unit 4. Model persamaan dibuat dalam software EES berdasarkan desain
diagram kesetimbangan panas Ulumbu unit 4. Validasi model persamaan dilakukan
dengan cara membandingkan hasil perhitungan dalam EES dengan data pada
diagram kesetimbangan panas dan data operasi. Dengan menggunakan model
persamaan yang telah divalidasi, optimasi dilakukan melalui simulasi dengan
mengubah beberapa parameter operasi. Simulasi dengan mengubah tekanan masuk
turbin untuk merespon penurunan tekanan di scrubber menghasilkan tekanan
optimal pada 9,3 barg dengan SSC 9,17 T/MW dan efisiensi 10,39%. Optimasi pada
laju aliran udara menara pendingin menghasilkan SSC 9,24 T/MW dan efisiensi
11,08%. Sementara pengaturan kembali nilai compression ratio ejektor NCG dapat
mengurangi persentase pemakaian uap motive menjadi 9,8% dari kebutuhan uap
total ke unit 4. Nilai efisiensi dari proses optimasi secara keseluruhan masih
dibawah standard efisiensi PLTP uap kering yaitu 16-17 %. Namun ditinjau dari
SSC nya, simulasi optimasi yang dilakukan menghasilkan SSC lebih rendah
daripada SSC hasil pengujian saat komisioning. Jika proses optimasi pada sistem
menara pendingin PLTP Ulumbu unit 4 akan diterapkan, diperlukan alat VFD untuk
mengatur laju aliran udara masuk menara pendingin. Kajian investasi yang
dilakukan, penambahan alat VFD dengan masa manfaat alat 10 tahun layak
dilakukan dengan NPV Rp. 714.493.000,00 dan nilai IRR 103,09%.