ABSTRAK Anandhika Arifianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Anandhika Arifianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Anandhika Arifianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Anandhika Arifianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Anandhika Arifianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Anandhika Arifianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
DAFTAR Anandhika Arifianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2020 TA PP ANANDHIKA ARIFIANTO_LAMPIRAN.pdf
]
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Deagrarianisasi sebagai bagian dari dinamika transformasi perdesaan juga berkaitan
dengan diversifikasi pola produksi dan mata pencaharian. Salah satu yang
berkembang di perdesaan adalah industri kreatif yang memerlukan pemikiran yang
inovatif. Jenis inovasi yang terjadi di perdesaan tidak hanya inovasi teknis tetapi
juga inovasi sosial yang pada akhirnya didukung oleh inovasi teknis, seperti
digitalisasi yang menjadi tren transformasi perdesaan. Era industri 4.0 menjadi
momen penetrasi teknologi informasi dalam mendukung digitalisasi, tidak terkecuali
di kawasan perdesaan. Digitalisasi pada industri kreatif diduga mampu mendorong
terciptanya dan memperkuat inovasi sosial yang ada. Inovasi sosial membuat
masyarakat mampu menyelesaikan permasalahan sosial dan meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat yang pada akhirnya mampu mendorong perubahan sosial.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh digitalisasi
pada industri kreatif dalam proses inovasi sosial.
Pada penelitian kualitatif ini dilakukan wawancara dan dokumentasi, seperti rekaman
dan catatan lapangan dalam pengambilan data. Wawancara dilakukan dengan teknik
purposive sampling dan snowballing. Data tersebut kemudian dianalisis
menggunakan perangkat lunak ATLAS.TI dengan metode analisis konten dan
komparatif. Analisis data dilakukan dengan tiga tahap, yaitu (i) mereduksi data, (ii)
penyajian data, serta (iii) penarikan kesimpulan dan verifikasinya. Kerangka teoritis
terkait inovasi sosial yang diperoleh dari tinjauan literatur diterapkan pada dua studi
kasus yang memiliki perbedaan karakteristik, yaitu Desa Kamasan dan Desa Kaliabu.
Perbedaan karakteristik meliputi jenis teknologi digital, jenis industri kreatif, dan
karakteristik sosial-budaya masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi pada industri kreatif berpengaruh
terhadap proses inovasi sosial sebagai gerakan sosial baru yang akhirnya mampu
menjadi pendorong perubahan sosial di masyarakat. Hal ini karena, ada keterkaitan
antara aktor digitalisasi dengan sistem sosialnya. Tindakan kolektif atas digitalisasi
dan legitimasi terhadap tindakan digitalisasi sangat diperlukan dalam proses
perubahan sistem sosial masyarakat. Terdapat beberapa konteks yang mempengaruhi
perbedaan hasil inovasi sosial, yaitu jenis teknologi yang digunakan, jenis industri
kreatif, dan karakteristik sosial budaya masyarakat. Dengan tercipta dan
diperkuatnya inovasi sosial, diharapkan mampu mendorong inisiatif lokal sebagai
bentuk partisipatif dalam penyediaaan layanan publik dan pemecahan permasalahan
sosial di masyarakat perdesaan sehingga dapat mengawal transformasi perdesaan
lebih inklusif dan berkelanjutan secara sosial.
Perpustakaan Digital ITB