digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK.pdf9??_
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Indonesia terletak di antara tiga lempeng besar: Australia, Eurasia, dan Pasifik. Jika terjadi pergesekan antar lempeng, maka dapat terjadi gempa bumi dengan magnitudo yang sangat besar. Bencana alam gempa bumi dapat mengakibatkan ribuan korban jiwa dan dapat mengakibatkan kerugian finansial yang sangat besar karena terjadinya kerusakan atas berbagai properti dan infrastruktur. Asuransi atas bencana gempa bumi adalah suatu cara untuk mengurangi kerugian finansial atas kerusakan properti dan infrastruktur tersebut. Catastrophe Model adalah pemodelan katastrofe secara probabilistik dan diperlukan dalam bisnis asuransi bencana alam, termasuk bisnis asuransi gempa bumi. Dalam Tugas Akhir ini, dibahas pemodelan moment magnitude dari gempa bumi mainshocks yang terjadi di megathrust Jawa dan Selat Sunda, secara khusus di segmen M7 sampai M12, sesuai dengan Peta Hazard Indonesia tahun 2017. Ditemukan bahwa moment magnitude gempa bumi mainshocks di enam megathrust tersebut mengikuti distribusi Generalized Pareto (GPD) dengan parameter-parameter yang bersesuaian. Dalam tugas akhir ini, juga diberikan contoh menentukan distribusi peak ground acceleration (PGA) di kantor walikota Yogyakarta menggunakan suatu persamaan atenuasi. Menggunakan GPD yang diperoleh di segmen M7 sampai M12, untuk average recurrence interval 200, 250, 450, dan 500 tahun, ditentukan Poisonnian Probability of Exceedance, ???????????????????????????? ???? 0.037????, ???????? untuk periode ???? ???? 1,2,3,4,5,6,7,50 tahun di kantor walikota Yogyakarta. Hazard Curve untuk suatu periode ???? dan suatu nilai average recursion interval, dapat ditentukan dari Poisonnian Probability of Exceedance yang diperoleh.