Sistem isolasi dasar dapat melindungi struktur dari kerusakan saat terjadi gempa bumi. Kekakuan efektif pada arah lateral dan rasio redaman merupakan parameter linear yang merepresentasikan sistem isolasi dasar. Penurunan kekakuan efektif diperlukan untuk mengurangi respons percepatan struktur saat gempa bumi. Sementara itu, peningkatan redaman diperlukan untuk mengurangi perpindahan pada isolator akibat penurunan kekakuan efektif. Oleh karena itu, diperlukan optimasi sistem isolasi dasar agar percepatan struktur minimum dan perpindahan isolator terbatas.
Penelitian ini mengoptimasi sistem isolasi dasar menggunakan algoritma tabu search (TS) agar rasio peak roof acceleration (PRA) terhadap peak ground acceleration (PGA) pada rumah sakit 4 lantai berdimensi dua menjadi minimum. Nilai PGA diambil dari spektrum respons risk-targeted maximum considered earthquake (MCER) Kota Samarinda, Pekanbaru, Ambon, Jakarta, Palu, dan Manokwari. Analisis yang digunakan adalah linear time history analysis (LTHA). Constraints dalam optimasi ini adalah perpindahan isolator dan kapasitas momen balok. Program optimasi dibuat dalam bahasa pemrograman Python dan menerapkan fitur Open Application Programming Interface (OAPI) dari SAP2000.
Algoritma TS terbukti dapat menghasilkan solusi optimum untuk masalah sistem isolasi dasar. Optimasi dilakukan sebanyak 4 kali untuk salah satu kasus dan hasil yang diperoleh konsisten. Hasil optimasi dapat dimanfaatkan dalam pemilihan parameter isolator untuk bangunan serupa yang lokasinya memiliki PGA tertentu. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan perpindahan isolator yang terlalu besar tidak efisien dalam menurunkan rasio PRA terhadap PGA.