ABSTRAK Nur Alam Syah R
PUBLIC Resti Andriani BAB 1 Nur Alam Syah R
PUBLIC Resti Andriani BAB 2 Nur Alam Syah R
PUBLIC Resti Andriani BAB 3 Nur Alam Syah R
PUBLIC Resti Andriani BAB 4 Nur Alam Syah R
PUBLIC Resti Andriani BAB 5 Nur Alam Syah R
PUBLIC Resti Andriani PUSTAKA Nur Alam Syah R
PUBLIC Resti Andriani
Ketidakstabilan yang terjadi pada batuan salah satunya diakibatkan oleh kehadiran
bidang diskontinu berupa kekar. Kekar dapat menurunkan kekuatan batuan,
semakin banyak jumlah kekar yang dimiliki batuan maka kekuatan batuan tersebut
semakin lemah. Oleh karena itu salah satu metode perkuatan yang dapat dilakukan
adalah grouting. Penelitian ini dilakukan pada sampel batuan Moldano Tara (dental
stone) yang diberikan kekar buatan dengan orientasi 60
o
dari arah aksial dengan
jumlah frekuensi kekar sebesar 1 dan 2. Selanjutnya kekar tersebut diinjeksikan
dengan material grouting berupa semen dengan perbandingan rasio air dan semen
sebesar 4C:5W selama 28 hari. Uji triaksial dilakukan pada sampel batuan utuh,
sampel batuan berkekar dan sampel batuan yang telah diinjeksikan dengan material
grouting dengan tekanan pemampatan yang berbeda. Hasil uji triaksial berupa
kekuatan batuan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan kriteria keruntuhan
Mohr-Coulomb dan Hoek-Brown. Diperoleh keberadaan kekar pada batuan
memberikan kontribusi negatif terhadap kekuatan batuan utuh, penurunan nilai
kohesi sebesar 28,61% dan 42,46%, sudut gesek dalam sebesar 80,93% dan
90,37%, serta penurunan kuat tekan uniaksial sebesar 29,97% dan 34,43%.
Sebaliknya injeksi grouting dengan suspensi semen pada komposisi material
4C:5W pada sampel berkekar jumlah 1 dan 2 berhasil meningkatkan nilai kohesi
sebesar 11,42% dan 28,27%, sudut gesek dalam sebesar 360% dan 422%, serta kuat
tekan uniaksial sebesar 32,96% dan 40,93%.