digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Azhari
PUBLIC yana mulyana

COVER Muhammad Azhari
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Muhammad Azhari
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Muhammad Azhari
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Muhammad Azhari
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Muhammad Azhari
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Muhammad Azhari
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Muhammad Azhari
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Muhammad Azhari
PUBLIC yana mulyana

Infeksi menjadi salah satu penyakit penyebab kematian urutan ketiga di dunia setelah penyakit stroke dan penyakit jantung. Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan yang masih dominan ditemukan di berbagai wilayah. Oleh karena itu, upaya pencarian senyawa antimikroba terus dilakukan. Wilayah Indonesia memiliki tanah yang subur yang dapat menjadi tempat hidup berbagai jenis biota, baik itu fauna, flora, maupun mikroba. Actinomycetes merupakan kelompok bakteri yang berperan penting dalam produksi antibiotik dan antikanker yang banyak terdapat di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan karakterisasi mikroba dari tanah Gunung Galunggung, Gunung Papandayan, dan perkebunan teh Pangalengan, serta menguji aktivitas antibakteri hasil fermentasi isolat terhadap bakteri patogen peka dan resisten terhadap antibiotik. Penelitian ini mencakup isolasi mikroba penghasil antibakteri, identifikasi dan karakterisasi mikroba yang mencakup uji secara fisika, kimia serta identifikasi molekuler, modifikasi media dan optimasi kondisi lingkungan untuk produksi antibakteri, fermentasi untuk mendapatkan metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri, dan karakterisasi metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri melalui metode bioautografi. Hasil karakterisasi dan identifikasi secara makroskopik, mikroskopik, biokimia, dan molekuler, isolat terpilih diidentifikasi sebagai Streptomyces sp. yang kemudian diberi nama Streptomyces sp. A1. Streptomyces sp. A1 difermentasi menggunakan 14 komposisi medium yang berbeda dan aktivitas tertinggi ditunjukkan oleh media M11 yang mengandung dekstrin, ekstrak sapi, ekstrak ragi, pepton, dekstrosa, dan CaCl2. Media ini yang akan digunakan untuk penelitian lebih lanjut. Cairan fermentasi Streptomyces sp. A1 diekstraksi dengan metode esktraksi cair-cair menggunakan pelarut etil asetat, kloroform, dan n-butanol pada pH 4,5; 7, dan 9. Ekstrak etil asetat memiliki aktivitas antibakteri tertinggi terhadap Salmonella typhi dan Methicillinsusceptible Coagulase Negative Staphylococci (MSCNS) dengan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bakterisidal minimum (KBM) 62,5 µg/mL. Selain itu, aktivitas antibakteri ekstrak juga ditunjukkan terhadap Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Vancomycin-resistant Enterococci (VRE), Propionibacterium acne, Escherichia coli, Vibrio cholerae, Neisseria meningitidis, dan Escherichia coli O157:H7 dengan KHM berturutturut sebesar 125, 62,5; 62,5; 250, 125, 250, dan 250 µg/mL dan KBM berturutturut sebesar 250, 125, 125, 250, 250, 500, dan 500 µg/mL. Hasil kromatografi lapis tipis (KLT) dengan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak etil asetat: metanol (9:1) menunjukkan adanya enam bercak pada penampang bercak H2SO4 10% dalam metanol dan penampang bercak sinar UV ?254 nm dengan Rf 0; 0,23; 0,38; 0,65; 0,84; 0,89 serta satu bercak pada UV ?366 nm dengan Rf 0,89. Bercak dengan Rf 0,89 memiliki aktivitas terluas yang dapat menghambat semua bakteri uji yang mencakup MRSA, VRE, MSCNS, P. acne, E. coli, S. typhi, V. cholerae, N. meningitidis, dan E. coli O157:H7.