digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Amin Tahta
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Cekungan Bandung-Soreang merupakan salah satu cekungan dengan tingkat pertumbuhan industri dan penduduk yang tinggi di Indonesia. Namun, pertumbuhan di sektor ekonomi dan sosial tersebut justru menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan, yaitu penurunan muka air tanah. Untuk menghindari krisis air di masa yang akan datang, pemantauan elevasi muka air tanah menjadi hal yang perlu dilakukan. Time-lapse microgravity merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk keperluan tersebut. Pada penelitian ini, dibuat program dengan menggunakan metode pemodelan ke depan untuk menghitung besarnya anomali time-lapse microgravity yang disebabkan oleh perubahan muka air tanah. Pendekatan prisma segiempat menjadi metode perhitungan yang dipilih untuk mendekati geometri zona perubahan densitas. Program perhitungan diuji coba dengan data sintetik untuk mengetahui keberhasilannya dalam menghitung anomali time-lapse microgravity. Program yang telah lulus proses pengujian diaplikasikan untuk data daerah penelitian dengan beberapa input yaitu data digital elevation model, data muka air tanah observasi dan digitasi, serta parameter perhitungan berupa spasi grid, densitas air, dan porositas batuan. Data yang digunakan memiliki beberapa kekurangan sehingga mengurangi akurasi. Besarnya nilai time-lapse microgravity tahun 2015-2010 berkisar antara -210 hingga 182 ?Gal pada data muka air tanah observasi dan -133 hingga 148 ?Gal pada data muka air tanah digitasi. Peta time-lapse microgravity data gayaberat juga telah berhasil dibuat dengan nilai tahun 2015-2010 berkisar antara -125 hingga 460 ?Gal dengan pola pergeseran yang makin positif dari arah utara ke selatan. Hasil perbandingan antara tiga peta time-lapse microgravity, yaitu data gayaberat, muka air tanah observasi, dan muka air tanah digitasi menunjukkan adanya perbedaan nilai yang disebabkan oleh pengaruh faktor-faktor lain yaitu perubahan bangunan dan amblesan. Hasil analisis menunjukkan perubahan bangunan tidak memiliki dampak signifikan, sedangkan amblesan memberikan pengaruh yang cukup besar.