ABSTRAK Muhammad Amin Tahta
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Cekungan Bandung-Soreang merupakan salah satu cekungan dengan tingkat
pertumbuhan industri dan penduduk yang tinggi di Indonesia. Namun, pertumbuhan
di sektor ekonomi dan sosial tersebut justru menimbulkan dampak buruk terhadap
lingkungan, yaitu penurunan muka air tanah. Untuk menghindari krisis air di masa
yang akan datang, pemantauan elevasi muka air tanah menjadi hal yang perlu
dilakukan. Time-lapse microgravity merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk keperluan tersebut. Pada penelitian ini, dibuat program dengan
menggunakan metode pemodelan ke depan untuk menghitung besarnya anomali
time-lapse microgravity yang disebabkan oleh perubahan muka air tanah.
Pendekatan prisma segiempat menjadi metode perhitungan yang dipilih untuk
mendekati geometri zona perubahan densitas. Program perhitungan diuji coba
dengan data sintetik untuk mengetahui keberhasilannya dalam menghitung anomali
time-lapse microgravity. Program yang telah lulus proses pengujian diaplikasikan
untuk data daerah penelitian dengan beberapa input yaitu data digital elevation
model, data muka air tanah observasi dan digitasi, serta parameter perhitungan
berupa spasi grid, densitas air, dan porositas batuan. Data yang digunakan memiliki
beberapa kekurangan sehingga mengurangi akurasi. Besarnya nilai time-lapse
microgravity tahun 2015-2010 berkisar antara -210 hingga 182 ?Gal pada data
muka air tanah observasi dan -133 hingga 148 ?Gal pada data muka air tanah
digitasi. Peta time-lapse microgravity data gayaberat juga telah berhasil dibuat
dengan nilai tahun 2015-2010 berkisar antara -125 hingga 460 ?Gal dengan pola
pergeseran yang makin positif dari arah utara ke selatan. Hasil perbandingan antara
tiga peta time-lapse microgravity, yaitu data gayaberat, muka air tanah observasi,
dan muka air tanah digitasi menunjukkan adanya perbedaan nilai yang disebabkan
oleh pengaruh faktor-faktor lain yaitu perubahan bangunan dan amblesan. Hasil
analisis menunjukkan perubahan bangunan tidak memiliki dampak signifikan,
sedangkan amblesan memberikan pengaruh yang cukup besar.