digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Slamet Tuty
PUBLIC Open In Flipbook yana mulyana

COVER Slamet Tuty
PUBLIC Open In Flipbook yana mulyana

BAB 1 Slamet Tuty
PUBLIC Open In Flipbook yana mulyana

BAB 2 Slamet Tuty
PUBLIC Open In Flipbook yana mulyana

BAB 3 Slamet Tuty
PUBLIC Open In Flipbook yana mulyana

BAB 4 Slamet Tuty
PUBLIC Open In Flipbook yana mulyana

BAB 5 Slamet Tuty
PUBLIC Open In Flipbook yana mulyana

BAB 6 Slamet Tuty
PUBLIC Open In Flipbook yana mulyana

PUSTAKA Slamet Tuty
PUBLIC Open In Flipbook yana mulyana

Latar belakang dan tujuan: Beras adalah komoditi yang sangat penting di Indonesia. Beras merupakan bahan makanan yang dikonsumsi lebih dari setengah populasi manusia di dunia. Bekatul merupakan salah satu produk samping hasil penggilingan padi dan pemanfaatannya masih belum optimum. Sampai saat ini pemanfaatan bekatul terbanyak sebagai pakan ternak, padahal bekatul memiliki kandungan gizi yang sangat baik. Bekatul mengandung vitamin (vitamin B kompleks dan vitamin E), protein, lemak, mineral (kalsium, magnesium, fosfor, niasin), orizanol dan beberapa diantara kandungan tersebut merupakan antioksidan yang dapat menghambat proses oksidasi yang akhirnya dapat membantu mengurangi resiko berbagai penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan berbagai ekstrak bekatul beras putih, merah dan hitam melalui penentuan IC50 peredaman DPPH dan EC50 FRAP, menentukan total fenol, flavonoid dan karotenoid, menganalisis korelasi total fenol, flavonoid dan karotenoid dengan IC50 DPPH dan EC50 FRAP serta korelasi antara IC50 DPPH dan EC50 FRAP. Metode: Ekstraksi dengan cara refluks menggunakan tiga pelarut dengan kepolaran meningkat, yaitu n-heksana, etil asetat dan etanol. Ekstrak dipantau menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Penentuan IC50 peredaman DPPH dan EC50 kapasitas FRAP, kadar total fenol, flavonoid dan karotenoid dilakukan dengan spektrofotometri UV-sinar tampak. Korelasi total fenol, flavonoid, karotenoid dengan IC50 DPPH dan EC50 FRAP serta korelasi hasil antara dua metode antioksidan dianalisis dengan metode Pearson. Hasil: Ekstrak etanol bekatul beras hitam menunjukkan antioksidan paling tinggi dengan metode DPPH (IC50 23,92 g/mL) dan metode FRAP (EC50 64,35 g/mL), serta total fenol, flavonoid dan karotenoid tertinggi, berturut-turut 12,40 g GAE/100 g, 18,74 g QE/100 g dan 5,80 g BE/100 g. Total fenol dan karotenoid ekstrak bekatul beras merah dan hitam mempunyai korelasi negatif dan bermakna dengan IC50 DPPH, sedangkan total flavonoid ekstrak bekatul beras putih memberikan korelasi negatif dan bermakna dengan IC50 DPPH. IC50 DPPH ekstrak bekatul beras hitam menunjukkan korelasi positif dan bermakna dengan EC50 FRAP nya. Kesimpulan: Semua ekstrak bekatul tiga jenis beras (kecuali ekstrak n-heksana bekatul beras hitam dan ekstrak etanol bekatul beras putih) merupakan antioksidan sangat kuat dengan metode DPPH. Senyawa golongan fenol dan karotenoid merupakan kontributor utama aktivitas antioksidan ekstrak bekatul beras merah dan hitam dengan metode DPPH, sedangkan senyawa golongan flavonoid merupakan kontributor utama aktivitas antioksidan ekstrak bekatul beras putih dengan metode DPPH. Metode DPPH dan FRAP memberikan hasil yang linier pada aktivitas antioksidan ekstrak bekatul beras hitam.