Latar belakang dan tujuan: Beras adalah komoditi yang sangat penting di Indonesia.
Beras merupakan bahan makanan yang dikonsumsi lebih dari setengah populasi manusia
di dunia. Bekatul merupakan salah satu produk samping hasil penggilingan padi dan
pemanfaatannya masih belum optimum. Sampai saat ini pemanfaatan bekatul terbanyak
sebagai pakan ternak, padahal bekatul memiliki kandungan gizi yang sangat baik. Bekatul
mengandung vitamin (vitamin B kompleks dan vitamin E), protein, lemak, mineral
(kalsium, magnesium, fosfor, niasin), orizanol dan beberapa diantara kandungan tersebut
merupakan antioksidan yang dapat menghambat proses oksidasi yang akhirnya dapat
membantu mengurangi resiko berbagai penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menentukan aktivitas antioksidan berbagai ekstrak bekatul beras putih, merah dan
hitam melalui penentuan IC50 peredaman DPPH dan EC50 FRAP, menentukan total fenol,
flavonoid dan karotenoid, menganalisis korelasi total fenol, flavonoid dan karotenoid
dengan IC50 DPPH dan EC50 FRAP serta korelasi antara IC50 DPPH dan EC50 FRAP.
Metode: Ekstraksi dengan cara refluks menggunakan tiga pelarut dengan kepolaran
meningkat, yaitu n-heksana, etil asetat dan etanol. Ekstrak dipantau menggunakan
kromatografi lapis tipis (KLT). Penentuan IC50 peredaman DPPH dan EC50 kapasitas
FRAP, kadar total fenol, flavonoid dan karotenoid dilakukan dengan spektrofotometri
UV-sinar tampak. Korelasi total fenol, flavonoid, karotenoid dengan IC50 DPPH dan EC50
FRAP serta korelasi hasil antara dua metode antioksidan dianalisis dengan metode
Pearson. Hasil: Ekstrak etanol bekatul beras hitam menunjukkan antioksidan paling
tinggi dengan metode DPPH (IC50 23,92 g/mL) dan metode FRAP (EC50 64,35 g/mL),
serta total fenol, flavonoid dan karotenoid tertinggi, berturut-turut 12,40 g GAE/100 g,
18,74 g QE/100 g dan 5,80 g BE/100 g. Total fenol dan karotenoid ekstrak bekatul beras
merah dan hitam mempunyai korelasi negatif dan bermakna dengan IC50 DPPH,
sedangkan total flavonoid ekstrak bekatul beras putih memberikan korelasi negatif dan
bermakna dengan IC50 DPPH. IC50 DPPH ekstrak bekatul beras hitam menunjukkan
korelasi positif dan bermakna dengan EC50 FRAP nya. Kesimpulan: Semua ekstrak
bekatul tiga jenis beras (kecuali ekstrak n-heksana bekatul beras hitam dan ekstrak etanol
bekatul beras putih) merupakan antioksidan sangat kuat dengan metode DPPH. Senyawa
golongan fenol dan karotenoid merupakan kontributor utama aktivitas antioksidan ekstrak
bekatul beras merah dan hitam dengan metode DPPH, sedangkan senyawa golongan
flavonoid merupakan kontributor utama aktivitas antioksidan ekstrak bekatul beras putih
dengan metode DPPH. Metode DPPH dan FRAP memberikan hasil yang linier pada
aktivitas antioksidan ekstrak bekatul beras hitam.
Perpustakaan Digital ITB