digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Hanifa Azka Maulidisya
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Hanifa Azka Maulidisya
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Hanifa Azka Maulidisya
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Hanifa Azka Maulidisya
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Hanifa Azka Maulidisya
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Hanifa Azka Maulidisya
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hanifa Azka Maulidisya
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Hanifa Azka Maulidisya
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Paparan sinar ultraviolet (UV) berlebih memicu akumulasi stres oksidatif dan degradasi kolagen pada sel yang dapat mempercepat penuaan dini. Identifikasi agen yang mampu mengatasi stres oksidatif menjadi krusial dalam pengembangan terapi perawatan kulit. Plant-derived exosome-like nanoparticles (PDEN) kini kian dikaji dalam pengembangan nanokosmetik karena diketahui memiliki biokompatibilitas tinggi dan imunogenisitas yang rendah. Pegagan (Centella asiatica) dikenal akan senyawa bioaktifnya yang terbukti memiliki aktivitas antioksidan dan pro-kolagen yang kuat. Namun, eksplorasi potensi PDEN dari tanaman ini masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi PDEN dari daun pegagan (CA-PDEN) dalam menghambat proses penuaan dini melalui analisis antioksidan dan pro-kolagennya. CA-PDEN diisolasi dari daun pegagan segar melalui metode sentrifugasi bertingkat, presipitasi berbasis polietilen glikol 6000 (PEG6000), dan filtrasi bertahap. Diperoleh total konsentrasi protein isolat sebesar 1203,71 ± 20 ?g/mL berdasarkan Bicinchoninic Acid (BCA) Protein Assay. Karakterisasi isolat dengan particle size analyzer (PSA) dan transmission electron microscope (TEM) menunjukkan morfologi bulat bermembran lipid ganda, berukuran rata-rata 154,17 ± 1,59 nm dengan homogenitas tinggi. Aktivitas antioksidan ekstraseluler melalui uji DPPH menunjukkan bahwa CAPDEN memiliki aktivitas antioksidan kuat dengan nilai IC50 (inhibition concentration) sebesar 43 ?g/mL. Uji sitotoksisitas secara in vitro pada sel 1BR3 dengan uji MTT menunjukkan bahwa CAPDEN tidak bersifat toksik (viabilitas > 70%) hingga konsentrasi 100 ?g/mL. Analisis internalisasi dengan pewarnaan DAPI dan PKH67 menunjukkan akumulasi CA-PDEN di dalam sel setelah 6 jam inkubasi. Pada level seluler, hasil pengukuran kadar reactive oxygen species (ROS) intraseluler dengan pewarna fluoresens (red ROS dye) menunjukkan bahwa pra-inkubasi CA-PDEN (20, 40, dan 100 ?g/mL) mampu menekan kadar ROS intraseluler secara dose-dependent pada sel terinduksi UVB (151 mJ/cm²). Kemudian, analisis restorasi sintesis kolagen tipe 1 melalui imunositokimia mengindikasikan bahwa pra-inkubasi CA-PDEN (40 dan 100 ?g/mL) mampu memulihkan ekspresi kolagen tipe 1 pada sel terinduksi UVB. Validasi secara kuantitatif melalui Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) menunjukkan bahwa pemberian CA-PDEN pada konsentrasi 100 ?g/mL dapat meningkatkan ekspresi kolagen tipe 1 secara signifikan (p < 0,05). Terakhir, evaluasi potensi dalam mendukung regenerasi sel melalui pengamatan scratch assay selama 96 jam mengindikasikan bahwa perlakuan CA-PDEN 100 ?g/mL menunjukkan peningkatan persentase area tutupan luka gores secara signifikan (p < 0,05) pada jam ke-84 dan 96 pengamatan dibandingkan kontrol. Secara keseluruhan, hasil yang diperoleh menunjukkan kemampuan CA-PDEN dalam menekan stres oksidatif, merestorasi sintesis kolagen sel, serta mendukung migrasi sel. Temuan ini menggarisbawahi potensinya sebagai agen anti penuaan dini yang menjanjikan dalam pengembangan nanokosmetik.