digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dea Dyma Putri
PUBLIC Sandy Nugraha

Periode usia dini merupakan fase yang penting dalam hidup seorang anak karena terhubung erat dengan proses perkembangan dan pertumbuhan pada berbagai aspek kehidupan anak tersebut. Ada pun aspek-aspek tersebut meliputi: fisik-motorik, bahasa, kognitif, sosial dan emosional, pancaindra, serta seni. Proses perkembangan dan pertumbuhan tersebut, nantinya akan berpengaruh terhadap jenjang kehidupan anak tersebut di masa depan. Pendidikan anak usia dini dalam hal ini hadir sebagai lembaga pendidikan yang berperan mendukung proses perkembangan dan pertumbuhan anak. Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk dari pendidikan anak usia dini yang berfokus kepada anak dengan rentang usia empat hingga enam tahun. Riset terkini yang dilakukan Miller dan Almon dalam Crisis in The Kindergarten menunjukkan perubahan pada wajah taman kanak-kanak yang pada saat ini lebih menitikberatkan pada kecakapan akademik. Di sisi lain, anak-anak memiliki cara belajar yang berbeda pada fase usia dini. Oleh sebab itu, kesesuaian usia serta kebutuhan dan karakteristik perkembangan dan pertumbuhan anak seharusnya menjadi komponen pertimbangan yang penting dalam proses pendidikan anak usia dini. Pemahaman akan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dapat diperoleh melalui teori psikologi perkembangan yang juga mendasari visi sekolah masa depan. Kedua hal tersebut kemudian menjadi landasan lahirnya pedagogi-pedagogi progresif yang salah satunya adalah pedagogi Reggio Emilia. Lahirnya pedagogi-pedagogi progresif di Eropa berupaya menjawab kebutuhan terhadap pendidikan anak usia dini yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan serta pertumbuhan anak. Upaya untuk menghadirkan pendidikan anak usia dini yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan anak juga diproyeksikan ke dalam fasilitas pendidikan anak usia dini yang lebih baik dan hadir sebagai hasil dari pemahaman terhadap teori psikologi perkembangan dan visi sekolah masa depan yang tercermin di dalam pedagogi progresif, termasuk pedagogi Reggio Emilia. Oleh sebab itu, perancangan fasilitas taman kanak-kanak berbasis pedagogi Reggio Emilia diharapkan dapat turut mendukung program pemerintah Kota Bandung terkait komitmen Pemerintah Indonesia guna meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini di Indonesia. Dalam teori psikologi perkembangan, karakteristik serta kebutuhan perkembangan anak usia dini diambil dari intisari teori-teori psikologi perkembangan yang ada. Teori psikologi perkembangan menjadi landasan bagi lahirnya pedagogi-pedagogi progresif pada abad ke-20, termasuk pedagogi Reggio Emilia. Karakteristik dan kebutuhan perkembangan tersebut juga kemudian diproyeksikan ke dalam visi sekolah masa depan. Visi sekolah masa depan tersebut diwujudkan ke dalam rancangan fasilitas taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini. Di sisi lain, pedagogi Reggio Emilia merupakan pedagogi yang berasal dari Italia. Peran keluarga dan orang tua merupakan salah satu aspek dari pedagogi Reggio Emilia yang identik dengan pola pengasuhan anak di Indonesia. Ada pun kriteria fasilitas taman kanak-kanak berbasis pedagogi Reggio Emilia terdiri dari: transformability & flexibility, school as workshop, lights, color, material, atelier, horizontality, piazza, transparency, communication, school and community, dan inside-outside. Bunda Ganesa yang menjadi objek perancangan pada tesis ini adalah lembaga pendidikan anak usia dini yang berlokasi di Kota Bandung dan merupakan PAUD percontohan yang ditunjuk oleh pemerintah Kota Bandung. Pada awal tahun 2019, PAUD Bunda Ganesa mulai menerapkan pedagogi Reggio Emilia dalam proses edukasinya. Tapak perancangan tesis berlokasi di Jalan Ciungwanara, Bandung, dan dianggap memenuhi kriteria pemilihan tapak untuk fasilitas taman kanak-kanak. Pada tapak perancangan tersebut kemudian akan dirancangan taman kanak-kanak berbasis pedagogi Reggio Emilia dengan kriteria perancangan yang berangkat dari teori psikologi perkembangan, visi sekolah masa depan, dan pedagogi Reggio Emilia. Perancangan taman kanak-kanak berbasis pedagogi Reggio Emilia di Kota Bandung memiliki konsep perancangan yang berjudul ‘theater of childhood’. Fasilitas taman kanak-kanak dimaknai sebagai latar tempat berlangsungnya proses perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini. Penerapan kriteria dalam desain fasilitas taman kanak-kanak dicapai melalui penggunaan partisi dan furnitur yang fleksibel sebagai perwujudan dari transformability & flexibility. Ceruk kecil untuk belajar individu dan dinding yang juga berfungsi sebagai tempat panjat dinding dan papan tulis juga menjadi bagian dari desain kriteria school as workshop. Permainan distribusi cahaya alami, penggunaan warna monokrom, serta konsep lansekap yang terintegrasi dengan ragam material menjadi penerapan dari kriteria lights, color, dan material. Bentuk massa bangunan yang menerus menjadi perwujudan dari kriteria horizontality. Plaza publik dan privat menjadi perwakilan dari kriteria piazza. Di sisi lain kemudahan visibilitas dari satu ruang ke ruang lain melalui bukaan menjadi bagian dari kriteria transparency. Ruang studio sebagai ruang apresiasi seni mewujud pada atelier. Kriteria communication terlihat pada dinding-dinding yang berperan seperti panel dan perpanjangan ruang pameran hasil karya dan proses belajar anak-anak. Ruang serba guna dan plaza publik menjadi perwujudan dari kriteria school and community. Sementara itu, konektivitas ruang luar dan dalam menjadi pertimbangan kriteria inside-outside pada desain. Penerapan kriteria perancangan yang berangkat dari pemahaman terhadap teori psikologi perkembangan, visi sekolah masa depan, dan pedagogi Reggio Emilia diharapkan dapat menghasilkan rancangan fasilitas taman kanak-kanak yang dapat mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Kota Bandung.