digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK M. Akbari Danasla
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 M. Akbari Danasla
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 M. Akbari Danasla
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 M. Akbari Danasla
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 M. Akbari Danasla
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 M. Akbari Danasla
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 M. Akbari Danasla
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA M. Akbari Danasla
PUBLIC Alice Diniarti

Masalah terkait dengan kuantitas air yang berlebihan terutama muncul dikarenakan analisis pengelolaan air di lokasi tambang yang belum dilakukan secara baik pada saat tahap perencanaan tambang. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis pengelolaan air pada tambang yang spesifik menyesuaikan kebutuhan, diantaranya adalah untuk kebutuhan sarana penyaliran terbuka, kebutuhan pit sump untuk operasi dan kecepatan pengisian pit lake pada saat pasca tambang. Analisis frekuensi dilakukan dengan pendekatan hujan rencana harian untuk kebutuhan sarana penyaliran terbuka dan hujan rencana mingguan untuk kebutuhan pit sump. Terdapat empat metode digunakan untuk menghitung hujan rencana periode ulang TR, yaitu metode Normal, Log Normal, Gumbel dan Log Pearson III. Sementara itu simulasi Monte Carlo dilakukan untuk memprediksi curah hujan yang digunakan dalam analisis pengelolaan air terkait dengan kecepatan pengisian air pada pit lake saat pasca tambang. Berdasarkan hasil analisis distribusi diperoleh bahwa metode Gumbel merupakan metode terbaik dalam menghitung hujan rencana harian untuk analisis kebutuhan sarana penyaliran terbuka pada area penambangan. Sedangkan dalam analisis kebutuhan pit sump untuk operasi di front penambangan dengan periode ulang <10 tahun metode Log Normal dan Log Pearson III merupakan metode terbaik, sedangkan untuk periode ulang >10 tahun metode Gumbel merupakan metode terbaik dalam menghitung hujan rencana mingguan. Sementara itu berdasarkan simulasi Monte Carlo untuk analisis kecepatan pengisian pit lake pada saat pasca tambang didapatkan bahwa curah hujan terendah terjadi pada bulan September tahun 2018 sebesar 78,2 mm, sedangkan curah hujan tertinggi diprediksi akan terjadi pada bulan Desember tahun 2018 sebesar 268,3 mm. Sementara itu total akumulasi curah hujan yang terjadi selama periode 2015-2018 diprediksi mencapai 8093,8 mm.