digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meningkatnya jumlah pusat radioterapi di Indonesia menunjukkan bahwa upaya proteksi yang lebih efektif dan akurat perlu diterapkan. Kontaminasi neutron merupakan salah satu efek samping dari radiasi foton berenergi tinggi pada pengobatan radioterapi dengan menggunakan akselerator linier. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kontaminasi partikel neutron pada kepala akselerator linier berenergi tinggi. Simulasi monte carlo menggunakan TOPAS 3.9 akan digunakan untuk menentukan kontaminasi neutron pada radiasi foton 10 MV. Kepala LINAC Siemens Oncor akan disimulasikan untuk menghasilkan dua ruang fase. Ruang fase pertama ditempatkan di atas rahang, dan ruang fase kedua berada di bawah MLC untuk ukuran bidang 10 x 10 cm. Ruang fasa itu sendiri memiliki ukuran 20 x 20 cm. Ruang fase pertama menghabiskan waktu 4 jam untuk mensimulasikan 107 partikel elektron awal dan menghasilkan 11 x 107 partikel yang mengandung 146 partikel neutron. Ruang fase kedua menggunakan keluaran dari ruang fase pertama sebagai sumber untuk simulasi, menghabiskan waktu 70 jam untuk mensimulasikan 25 x 107 partikel dan menghasilkan 4497 partikel neutron. Lapangan penyinaran juga dilakukan variasi pada ukuran 5 x 5 cm2 dan 15 x 15 cm2 yang secara berturut-turut menghasilkan 4.298 dan 4.462 partikel neutron. Pada grafik juga menggambarkan jika lapangan radiasi yang kecil akan menyebabkan lonjakan grafik yang tajam pada daerah sekitar Y = 0 cm. Pada grafik fluens partikel dan energi dapat dilihat semakin luas lapangan penyinaran, grafik akan lebih landai pada daerah yang sama, hal ini menunjukkan meningkatnya luas lapangan radiasi, maka berkas akan semakin terdistribusi secara merata. Pada distribusi sudut terlihat dimana pada lapangan lebih kecil, akan menyebabkan bentuk puncak dan lembah yang relatif tajam, sedangkan pada lapangan yang lebih besar bentuknya akan lebih lebar. Hal ini dapat dilihat pada sudut sekitar 800 – 1000 serta pesebaran sudut terlihat merata dengan adanya puncak di beberapa sudut dari 7 0 – 1630 . Pada grafik distribusi spektral dapat terlihat rentang energi terbanyak berada di 0,178 – 0,676 MeV dengan rerata energi pada variasi lapangan kecil ke besar secara berturut-turut adalah 0,456; 0,447; 0, 453 MeV. Penambahan jumlah elektron histori meningkatkan jumlah keluaran partikel pada ruang fasa 2, termasuk pada partikel neutron. Beberapa hal menjadi faktor penting pada proses terbentuknya kontaminan nautron pada kepala LINAC seperti material, energi foton, dan jumlah histori elektron. Data awal ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mensimulasikan variasi lebih lanjut dari pengobatan radioterapi seperti distribusi dosis, variasi bentuk lapangan, dan juga jenis kepala linac.