







Meningkatnya jumlah pusat radioterapi di Indonesia menunjukkan bahwa upaya
proteksi yang lebih efektif dan akurat perlu diterapkan. Kontaminasi neutron
merupakan salah satu efek samping dari radiasi foton berenergi tinggi pada
pengobatan radioterapi dengan menggunakan akselerator linier. Penelitian ini
bertujuan untuk memahami kontaminasi partikel neutron pada kepala akselerator
linier berenergi tinggi. Simulasi monte carlo menggunakan TOPAS 3.9 akan
digunakan untuk menentukan kontaminasi neutron pada radiasi foton 10 MV.
Kepala LINAC Siemens Oncor akan disimulasikan untuk menghasilkan dua ruang
fase. Ruang fase pertama ditempatkan di atas rahang, dan ruang fase kedua berada
di bawah MLC untuk ukuran bidang 10 x 10 cm. Ruang fasa itu sendiri memiliki
ukuran 20 x 20 cm. Ruang fase pertama menghabiskan waktu 4 jam untuk
mensimulasikan 107
partikel elektron awal dan menghasilkan 11 x 107
partikel yang
mengandung 146 partikel neutron. Ruang fase kedua menggunakan keluaran dari
ruang fase pertama sebagai sumber untuk simulasi, menghabiskan waktu 70 jam
untuk mensimulasikan 25 x 107
partikel dan menghasilkan 4497 partikel neutron.
Lapangan penyinaran juga dilakukan variasi pada ukuran 5 x 5 cm2
dan 15 x 15
cm2
yang secara berturut-turut menghasilkan 4.298 dan 4.462 partikel neutron.
Pada grafik juga menggambarkan jika lapangan radiasi yang kecil akan
menyebabkan lonjakan grafik yang tajam pada daerah sekitar Y = 0 cm. Pada grafik
fluens partikel dan energi dapat dilihat semakin luas lapangan penyinaran, grafik
akan lebih landai pada daerah yang sama, hal ini menunjukkan meningkatnya luas
lapangan radiasi, maka berkas akan semakin terdistribusi secara merata. Pada
distribusi sudut terlihat dimana pada lapangan lebih kecil, akan menyebabkan
bentuk puncak dan lembah yang relatif tajam, sedangkan pada lapangan yang lebih besar bentuknya akan lebih lebar. Hal ini dapat dilihat pada sudut sekitar 800
– 1000
serta pesebaran sudut terlihat merata dengan adanya puncak di beberapa sudut dari
7
0
– 1630
. Pada grafik distribusi spektral dapat terlihat rentang energi terbanyak
berada di 0,178 – 0,676 MeV dengan rerata energi pada variasi lapangan kecil ke
besar secara berturut-turut adalah 0,456; 0,447; 0, 453 MeV. Penambahan jumlah
elektron histori meningkatkan jumlah keluaran partikel pada ruang fasa 2, termasuk
pada partikel neutron. Beberapa hal menjadi faktor penting pada proses
terbentuknya kontaminan nautron pada kepala LINAC seperti material, energi
foton, dan jumlah histori elektron. Data awal ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk mensimulasikan variasi lebih lanjut dari pengobatan radioterapi seperti
distribusi dosis, variasi bentuk lapangan, dan juga jenis kepala linac.