Latar Belakang : Reseptor androgen merupakan faktor transkripsi yang
dimediasi aksi androgen, berperan sangat penting dalam pertumbuhan dan
diferensiasi kelenjar prostat, serta diekspresikan pada hampir seluruh kanker
prostat. Konsentrasi seluler reseptor androgen berhubungan dengan lesi primer,
metastatik dan perkembangan penyakit ini menjadi Castration-Resistant Prostate
Cancer (CRPC). Pengobatan pada kanker prostat bertujuan untuk menurunkan
konsentrasi androgen yang tersirkulasi atau untuk memblok fungsi aktivasi
transkripsi reseptor androgen. Senyawa turunan nikotinamida telah dikembangkan
sebagai Anti-Androgen Non Steroid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memperoleh persamaan HKSA terbaik yang menunjukkan hubungan kuantitatif
struktur aktivitas senyawa turunan nikotinamida, menentukan fitur farmakofor
yang berperan dalam berikatan dengan reseptor, merancang senyawa baru turunan
nikotinamida yang memiliki aktivitas lebih baik, dan evaluasi interaksi senyawa
turunan hasil didesain dengan reseptor androgen. Metode : Pemodelan dan
optimasi geometri struktur molekul menggunakan perangkat lunak HyperChem
®
8.0. Optimasi geometri dilakukan dengan metode Ab initio. Deskriptor HKSA
dihitung dengan menggunakan perangkat lunak MOE
®
2009. Analisis statistik
dihitung dengan analisis regresi linear berganda menggunakan program SPSS
®
Statistik 17. Validasi silang Leave One Out digunakan untuk memperoleh
v
persamaan HKSA dengan kriteria statistik yang signifikan. Fitur farmakofor
dibuat menggunakan 'Pharmacophore Query Editor' dan dilakukan studi interaksi
ligan dan protein reseptor. Dalam desain senyawa baru, pendekatan pemilihan
substituen menggunakan pendekatan pengelompokan Hansch untuk cincin
aromatik. Simulasi penambatan molekuler untuk mempelajari interaksi ligan-
reseptor, dilakukan menggunakan perangkat lunak MOE
®
. Hasil : Persamaan
HKSA terbaik yang diperoleh, yaitu : Log 1/IC50 = 6,595(±3,255) –0,000053
AM1_E + 0,743(±0,337) AM1_HOMO + 1,156 (±0,587) mr –0,036 (±0,018)
vol. Fitur farmakofor sebagai antagonis reseptor androgen menunjukkan bahwa
adanya satu inti aromatik, satu donor proton dan dua akseptor proton, penting
untuk aktivitas inhibisi. Ada tiga senyawa baru turunan nikotinamida yang
memiliki aktivitas teoritis lebih baik dari pada senyawa induk. Senyawa yang
paling aktif memiliki afinitas yang lebih baik, sehingga senyawa ini memiliki
kemampuan untuk berinteraksi dengan reseptor androgen.