Penggunaan daun kacang babi (Tephrosia vogelii J. D. Hooker) dalam bidang peternakan,
pertanian, serta pengobatan telah dilakukan oleh banyak masyarakat. Bahkan menurut
WHO, manusia menggunakan tanaman ini untuk mengobati berbagai penyakit. Sedangkan
di Indonesia sendiri tanaman ini digunakan sebagai biopestisida dan makanan ternak.
Jarang ditemukan penelitian mengenai kandungan dari kacang babi di Indonesia. Di antara
senyawa golongan flavonoid yang terkandung dalam Tephrosia vogelii adalah kuersetin,
isoflavon, flavonol, rotenoid, dan flavanon. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi
suatu senyawa flavonoid dari daun kacang babi. Serbuk daun kacang babi diekstraksi
dengan menggunakan metode refluks dan metanol sebagai pelarutnya. Ekstrak metanol
difraksinasi menggunakan metode ekstraksi cair –cair dan kromatografi radial. Pemurnian
dilakukan dengan melarutkan senyawa target menggunakan pelarut yang cocok. Isolat
dikarakterisasi menggunakan penampak bercak spesifik, spektrofotometer UV –sinar
tampak menggunakan pereaksi geser dan spektrofotometer IR. Penapisan fitokimia
menunjukkan bahwa simplisia daun kacang babi mengandung senyawa golongan alkaloid,
flavonoid, dan steroid/triterpenoid. Ekstrak metanol mengandung senyawa golongan
alkaloid dan flavonoid. Isolat yang didapat memberikan hasil positif terhadap penampak
bercak sitroborat dan AlCl3. Pita I isolat berada pada panjang gelombang (?) 312 nm
(bahu), sedangkan pita II isolat berada pada ?= 270 nm. Karakterisasi spektrofotometer
UV –sinar tampak menggunakan pereaksi geser menghasilkan hasil penurunan kekuatan
absorbansi pada pita II saat di uji dengan Natrium Asetat. Sedangkan pada karakterisasi
spektrofotometer IR didapatkan hasil terdapat gugus OH pada bilangan gelombang 3000 -
3300 cm
-1
, C=O pada bilangan gelombang 1700 cm
-1
, dan gugus aromatik pada bilangan
gelombang 1500 cm
-
1. Isolat A diduga merupakan senyawa isoflavon dengan gugus OH
pada C-7.