digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Enzim xantin oksidase (XO) berkontribusi memproduksi radikal bebas ketika mengubah xantin menjadi asam urat, radikal bebas ini dapat menyebabkan stress oksidatif, yang menyebabkan berbagai macam penyakit. Biasanya senyawa yang menghambat enzim xantin oksidase juga aktif sebagai antioksidan. Beberapa penelitian mengenai aktivitas antioksidan dari tanaman suku Myrtaceae yang tumbuh di Indonesia telah dilaporkan, akan tetapi belum banyak informasi yang menyebutkan bahwa tanaman tersebut juga dapat menghambat aktivitas enzim XO. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menguji aktivitas antioksidan dan penghambatan enzim xantin oksidase dari beberapa tanaman suku Myrtaceae yang tumbuh di Indonesia. Kemudian dari tanaman terpilih diisolasi senyawa aktifnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah dilakukan isolasi senyawa aktif antioksidan dan penghambat xantin oksidase melalui serangkaian tahapan pemisahan yang meliputi ekstraksi, pengujian aktivitas antioksidan (metode peredaman difenilpikrilhidrazil/DPPH), pengujian aktivitas penghambatan xantin oksidase, fraksinasi, pemurnian, dan karakterisasi isolat. Ekstraksi sinambung dilakukan dengan alat Soxhlet menggunakan tiga pelarut dengan kepolaran meningkat, diikuti oleh fraksinasi dan pemurnian dengan ekstraksi cair-cair (ECC), kromatografi cair vakum (KCV) dan kromatografi radial. Dari proses tersebut didapatkan senyawa X, kemudian senyawa X dikarakterisasi menggunakan penampak bercak spesifik, spektrofotometri Ultraviolet-Sinar Tampak, Resonansi Magnet Inti (RMI)- 1 H dan RMI- 13 C. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa ekstrak metanol daun jambu air memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 (20,24 µg/mL) dan aktivitas penghambatan enzim XO (47,22%) yang terbaik dibanding tanaman lainnya. Senyawa X adalah suatu flavonoid dengan struktur yang diusulkan adalah 5,7-dihidroksi, 6,8-dimetil flavanon.