Enzim xantin oksidase (XO) berkontribusi memproduksi radikal bebas ketika
mengubah xantin menjadi asam urat, radikal bebas ini dapat menyebabkan stress
oksidatif, yang menyebabkan berbagai macam penyakit. Biasanya senyawa yang
menghambat enzim xantin oksidase juga aktif sebagai antioksidan. Beberapa
penelitian mengenai aktivitas antioksidan dari tanaman suku Myrtaceae yang
tumbuh di Indonesia telah dilaporkan, akan tetapi belum banyak informasi yang
menyebutkan bahwa tanaman tersebut juga dapat menghambat aktivitas enzim
XO. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menguji aktivitas antioksidan
dan penghambatan enzim xantin oksidase dari beberapa tanaman suku Myrtaceae
yang tumbuh di Indonesia. Kemudian dari tanaman terpilih diisolasi senyawa
aktifnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah dilakukan isolasi senyawa aktif
antioksidan dan penghambat xantin oksidase melalui serangkaian tahapan
pemisahan yang meliputi ekstraksi, pengujian aktivitas antioksidan (metode
peredaman difenilpikrilhidrazil/DPPH), pengujian aktivitas penghambatan xantin
oksidase, fraksinasi, pemurnian, dan karakterisasi isolat. Ekstraksi sinambung
dilakukan dengan alat Soxhlet menggunakan tiga pelarut dengan kepolaran
meningkat, diikuti oleh fraksinasi dan pemurnian dengan ekstraksi cair-cair
(ECC), kromatografi cair vakum (KCV) dan kromatografi radial. Dari proses
tersebut didapatkan senyawa X, kemudian senyawa X dikarakterisasi
menggunakan penampak bercak spesifik, spektrofotometri Ultraviolet-Sinar
Tampak, Resonansi Magnet Inti (RMI)-
1
H dan RMI-
13
C. Dari hasil penelitian
diperoleh hasil bahwa ekstrak metanol daun jambu air memiliki aktivitas
antioksidan dengan nilai IC50 (20,24 µg/mL) dan aktivitas penghambatan enzim
XO (47,22%) yang terbaik dibanding tanaman lainnya. Senyawa X adalah suatu
flavonoid dengan struktur yang diusulkan adalah 5,7-dihidroksi, 6,8-dimetil
flavanon.
Perpustakaan Digital ITB