digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


Cover_Nirranjenee Arikrishnan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 1_Nirranjenee Arikrishnan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 2_Nirranjenee Arikrishnan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 3_Nirranjenee Arikrishnan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 4_Nirranjenee Arikrishnan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 5_Nirranjenee Arikrishnan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 6_Nirranjenee Arikrishnan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Pustaka_Nirranjenee Arikrishnan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

VCO didefinisikan sebagai minyak yang diperoleh dari daging kelapa segar, tanpa mengalami bahan kimia apapun proses. Minyak Kelapa Virgin terutama dijual berdasarkan aktivitas antimikroba yang dikontribusikan oleh asam laurat. Tujuan dari tesis ini adalah untuk mempelajari dan menyelidiki aktivitas antimikroba dua jenis minyak kelapa komersial terhadap patogenik bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538, Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 dan Escherichia coli ATCC 8739. Aktivitas antimikroba minyak murni sampel diuji dan hal ini dianggap sebagai 100% konsentrasi. Setelah 24 Jam, pertumbuhan bakteri yang diamati dengan membandingkan kekeruhan semua sampel dengan kontrol dan minimum konsentrasi penghambatan antibiotik ditentukan menggunakan metode pengenceran kaldu. Aktivitas antibakteri minyak dibandingkan dengan Ampicillin standar, dan mereka kesetaraan aktivitas antibakteri ditentukan. Pertumbuhan bakteri hanya diamati dalam sampel yang mengandung E. coli sebagai isi dari tabung berubah keruh. S. aureus dan S. epidermidis, hambat bakteri bisa diamati. Kedua sampel minyak tetap jelas tanpa kehadiran atau pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian tersebut dibandingkan dengan kontrol positif yang mengandung Ampicillin dan bakteri dan negatif kontrol yang mengandung hanya hara kaldu. Minimium penghambatan konsentrasi (MIC) Ampicillin di S. aureus dan S. epidermidis adalah 50 ppm, sedangkan untuk E. coli 200ppm. Adapun hasil kesetaraan, untuk S. aureus, 10 ?L organik VCO memberikan diameter inhibisi 12.9 mm yang setara dengan 54.15 ppm antibiotic. Sedangkan untuk Extra VCO, 10 ?L minyak memberikan 12,0 mm diameter inhibisi yang setara dengan 45.66 ppm antibiotik. Untuk S. epidermidis, 10 ?L organik VCO memberikan diameter inhibisi 13.7 mm yang setara dengan 69.87 ppm antiobiotic. Sedangkan untuk Extra VCO, 10 ?L minyak memberikan 14.2 mm diameter inhibisi yang setara dengan 74.33 ppm antibiotik. Kesimpulannya, Extra dan Organic VCO menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap S. epidermidis dan S.aureus. Ada inhibisi tidak ditemukan terhadap E. coli. Ampicillin 75 ppm dibuat sebagai standar untuk kedua sampel minyak di S. epidermidis dan Ampicillin 50 ppm terhadap S. aureus untuk kedua sampel minyak.