digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER M Harry Nugroho
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 M Harry Nugroho
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 M Harry Nugroho
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 M Harry Nugroho
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 M Harry Nugroho
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 M Harry Nugroho
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 M Harry Nugroho
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA M Harry Nugroho
PUBLIC Alice Diniarti

Dengan adanya dua moda yang melayani koridor Surabaya – Pulau Madura terjadi persaingan antar moda yang berdampak negatif pada moda RO-RO. Pasca adanya tol jembatan Suramadu terjadi peningkatan perpindahan pengguna jasa RO-RO ke moda tol, sehingga produktivitas moda RO-RO terus menurun Oleh karena itu perlu diteliti kondisi eksisting moda penyeberangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi para pengguna jasa transportasi dalam memilih moda pada rute Surabaya – Pulau Madura. Penelitian ini mencoba melihat produktivitas moda ferry dan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi probabilitas pengguna jasa transportasi pada rute Surabaya – Pulau Madura dalam memilih moda transportasi dengan cara membandingkan struktur biaya antara tol dan RO-RO, serta dengan memodelkan probabilitas perpindahan moda menggunakan metode Stated Preferences. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya dan waktu tempuh. Adapun model probabilitas penggunaan moda RO-RO untuk kendaraan penumpang adalah P = 1/1 + exp [?0,670(C???? ? C???? + 0,00003)], untuk kendaraan barang golongan II dan III (tol) atau golongan IV, V dan VI (ferry) adalah P = 1 / 1 + exp [?0,021(C???? ? C???? + 0,00001)] dan untuk kendaraan barang golongan IV dan V (tol) atau golongan VII (ferry) adalah P = 1 / 1 + exp [?0,616(C???? ? C???? + 0,00001)]. Dari hasil kajian ini dapat disimpulkan bahwa potensi probabilitas perpindahan dari moda tol ke moda RO-RO mencapai persentase rata-rata sebesar 28,8%, dimana untuk faktor muat pada aspek keberlangsungan moda penyeberangan sebesar 65% sehingga dapat disimpulkan bahwa moda ferry RO-RO tidak dapat menjaga keberlangsungan usaha angkutan penyeberangan.