COVER Oktianti Alifanisa Kuswardana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Oktianti Alifanisa Kuswardana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Oktianti Alifanisa Kuswardana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Oktianti Alifanisa Kuswardana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Oktianti Alifanisa Kuswardana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Oktianti Alifanisa Kuswardana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Oktianti Alifanisa Kuswardana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Oktianti Alifanisa Kuswardana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Krim antioksidan merupakan sediaan yang dapat meredam radikal bebas pada kulit. Paparan radikal bebas ini dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini. Salah satu bahan antioksidan dapat berasal dari tanaman. Bagian kulit pisang kepok (Musa (ABB group) ‘Bluggoe’) yang mengandung senyawa fenol dan flavonoid berupa katekin, galokatekin, dan epikatekin secara empiris dapat digunakan sebagai antioksidan alami. Dalam penelitian ini, dilakukan pengembangan formula krim A/M mengandung ekstrak etanol kulit pisang kepok dengan tahap optimasi basis dan penambahan jumlah ekstrak ke dalam basis dari campuran emulgator kombinasi cetomacrogol 1000 dan setostearil alkohol serta kombinasi Tween 80 dan Span 40. Pemilihan formula terbaik dilakukan berdasarkan parameter tampilan fisik, homogenitas, konsistensi, kestabilan fisik, dan aktivitas antioksidan sediaan. Evaluasi sediaan dilakukan dengan uji aktivitas antioksidan, uji stabilita dipercepat, dan uji iritasi dermal pada kelinci. Aktivitas antioksidan pada ekstrak dan sediaan krim dilakukan dengan menentuka n IC50 peredaman DPPH (1,1-dyphenyl-2-picryl-hydrazil). Uji stabilita dipercepat dilakukan pada ekstrak dan sediaan krim pada suhu 40oC selama 28 hari. Formula optimum yang didapatkan untuk sediaan krim A/M dengan ekstrak kulit pisang kepok terdiri dari ekstrak kulit pisang kepok 15%, VCO 55%, cetomacrogol 1000 1,6%, setostearil alkohol 6,4%, metil paraben 0,18%, propil paraben 0,02%, propilen glikol 5%, dan aquades 16,8%. Pada uji aktivitas antioksidan, dihasilkan nilai IC50 ekstrak sebesar 9,58 ± 0,78 ppm dan nilai IC50 sediaan sebesar 12,42 ± 0,03 ppm. Hasil uji stabilita dipercepat menunjukkan bahwa nilai IC50 ekstrak dapat dipertahankan dengan pembuatan sediaan krim. Berdasarkan uji iritasi dermal pada kelinci, basis dan sediaan yang dibuat tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
Perpustakaan Digital ITB